Social Icons

Rabu, 17 Oktober 2012

Materi Pendidikan dan Latihan Perisai Diri

Untuk menjadi anggota Keluarga Perisai Diri harus terlebih dahulu menjalani pendidikan dasar selama minimal satu setengah tahun yang dimulai dari Dasar I (sabuk putih), Dasar II (sabuk hitam) dan Calon Keluarga (sabuk merah). Setelah menjalani pendidikan dasar tersebut dan lulus ujian kenaikan tingkat, anggota baru masuk ke tingkat Keluarga.

Senam Teknik Kombinasi

Senam Teknik Kombinasi merupakan susunan gerak silat Perisai Diri yang dilatihkan kepada pesilat di setiap sesi pelatihan. Sekilas seperti rangkaian jurus di silat pada umumnya, namun Senam Teknik Kombinasi bukanlah rangkaian yang perlu dihafalkan seperti jurus di perguruan silat lain.
Rangkaian gerak Senam Teknik Kombinasi dibuat oleh para pelatih setempat pada saat latihan berlangsung. Rangkaian yang berjumlah antara 5 sampai 10 gerak ini dibuat berdasarkan imajinasi pada saat pesilat melakukan Serang Hindar dengan seorang lawan. Rangkaian yang dibuat oleh pelatih tersebut dilaksanakan dengan tenaga dan kecepatan maksimal dan diulang berkali-kali.
Tujuan dari latihan Senam Teknik Kombinasi ini adalah untuk menciptakan kebiasaan dalam melakukan teknik yang benar dan menciptakan refleks yang baik terhadap para pesilat. Latihan ini juga akan membentuk otot-otot para pesilat agar dapat beradaptasi dengan teknik Perisai Diri. Senam Teknik Kombinasi ini selalu berbeda-beda di setiap sesi latihan, baik tangan kosong ataupun menggunakan senjata.

Teknik Senjata

Mulai tingkat dasar akan diajarkan teknik-teknik beladiri tangan kosong. Pada tingkat selanjutnya diajarkan juga teknik permainan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib, pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang, pesilat Perisai Diri dilatih untuk mampu mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata. Teknik tersebut juga dapat digunakan untuk memainkan senjata lain, seperti celurit, trisula, abir, tombak, golok, pedang samurai, pentungan, kipas, teken, payung, roti kalong, senapan, bayonet, dsb.
Tujuan dari pelajaran senjata adalah memberikan pemahaman bagi pesilat tentang berbagai macam senjata. Dengan mengenal karakteristik senjata, maka anggota akan cepat beradaptasi dengan berbagai senjata. Sebagai contoh, dengan mempelajari pisau, maka pesilat akan mengerti kelebihan dan kekurangan dari senjata pendek. Bahkan pesilat akan dapat mengadaptasi benda-benda serupa seperti keris sebagai senjata, atau bahkan pulpen dan pensil. Dengan memahami karakteristik senjata ini pula, seorang pesilat akan mengerti bagaimana cara menghadapi berbagai macam senjata bila memang keadaan sudah mendesak.

Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri

Metode praktis yang sangat penting untuk dipelajari oleh pesilat Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar. Pada latihan ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode Serang Hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah Perisai Diri menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.
Dalam latihan Serang Hindar, dua orang pesilat saling berhadapan satu sama lain. Di dekat mereka ada seorang pelatih yang memperhatikan. Seorang pesilat disebut sebagai A dan seorang lagi disebut dengan B. Pelatih memberi aba-aba "hup !", bersamaan dengan itu A menyerang B dengan satu gerakan, sementara B diam menunggu serangan itu dekat dan kemudian bergerak ke samping untuk melepaskan diri dari serangan A. Pelatih terus memberi aba-aba hingga 10 kali untuk A menyerang B dan B harus menghindar saat serangan A sudah dekat. Setelah selesai, giliran B yang menyerang pada 10 aba-aba kedua.
Itulah salah satu metode latihan berpasangan di silat Perisai Diri yang dikenal dengan sebutan Serang Hindar. Metode Serang Hindar ini telah diformulasikan oleh Pak Dirdjo agar bisa memberi rasa aman bagi kedua pesilat. Selama berlatih, pesilat diminta untuk melakukan serangan dan hindaran yang sesuai dengan pedoman teknik silat Perisai Diri.
Metode berpasangan yang lain di Perisai Diri adalah Serang Balas. Pada metode Serang Balas, dalam satu aba-aba, A akan melakukan serangan terhadap B dan B menghindar, kemudian B membalas menyerang A dan A menghindar. Satu set A serang B hindar dan B balas A hindar, adalah implementasi dari metode Serang Balas. Pada 10 aba-aba pertama, A mendapatkan kesempatan menyerang pertama kali dan B membalas setelah melakukan hindaran sempurna, sementara pada 10 aba-aba kedua akan ditukar oleh pelatih, yaitu B menyerang terlebih dahulu.
Tujuan dari latihan Serang Balas ini adalah untuk melatih pesilat, terutama bagi si penghindar, untuk menghindar ke arah yang sulit dilihat oleh lawan, tetapi akan sangat mudah untuk melakukan serangan balasan. Inilah yang disebut hindaran yang mengunci posisi lawan. Si penghindar juga harus mempelajari bagaimana ia harus meletakkan langkah mereka agar dapat mempercepat serangan balasan berikutnya.
Metode berpasangan lain yang dilatihkan di Perisai Diri adalah Beladiri. Beladiri adalah dimana saat A menyerang dan B menghindar sambil melepaskan serangan ke A. Dalam hal ini, B disebut melakukan Beladiri. Jadi perbedaannya dengan metode sebelumnya adalah, bahwa B tidak melakukan hindaran sempurna baru membalas, namun B melakukan hindaran dan serangan dalam satu gerakan.
Sebagai ilustrasi yang sederhana, misalnya A melakukan pukulan ke arah depan, ketika pukulan tersebut dekat, maka B bergerak ke samping sambil menusukkan buku tangannya ke arah mata. Dalam hal ini, maka B melakukan Beladiri.
Ketiga metode di atas, Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri akan diajarkan kepada pesilat Perisai Diri baik dari tingkat Dasar sampai tingkat yang tinggi sekalipun. Metode ini akan diaplikasikan baik menggunakan tangan kosong ataupun menggunakan senjata seperti pisau, pedang dan toya.

Teknik Asli

Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia yang dipilah dan dikelompokkan sesuai dengan karakter dari masing-masing aliran. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri juga digali dari aliran Siauw Liem Sie (Shaolinshi). Dengan kreativitas Pak Dirdjo, gerakan maupun implementasinya sudah dijiwai oleh karakter pencak silat Indonesia. Hal ini yang menjadikan ilmu silat Perisai Diri mempunyai sifat unik, tidak ada kemiripan dengan silat yang lain. Disebut Asli karena mempunyai frame tersendiri, bukan merupakan kombinasi dari beberapa aliran silat. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri di antaranya yaitu :
  1. Burung Meliwis
  2. Burung Kuntul
  3. Burung Garuda
  4. Harimau
  5. Naga
  6. Satria
  7. Pendeta
  8. Putri
Selain teknik tersebut di atas, ada beberapa teknik yang menjadi kekayaan teknik silat Perisai Diri, di antaranya yaitu Kuda Kuningan, Lingsang, Satria Hutan dan Kera, serta beberapa teknik dari beberapa daerah di Indonesia, di antaranya yaitu Minangkabau, Jawa Timuran, Cimande, Bawean dan Betawen.

Teknik Minangkabau

Nama teknik Minangkabau diambil karena gerakan teknik ini mirip dengan tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat. Salah satu tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk memperkuat otot-otot paha dan otot belakang. Teknik ini juga memberikan pengalaman tentang bagaimana rasanya bila kita berada pada posisi yang merendah ke tanah.
Untuk menyerang lawan, teknik Minang seringkali mendahului dengan membuka bagian lemah dari badannya dengan gerakan yang lambat. Ini adalah pancingan yang disengaja agar lawan menyerang terlebih dahulu. Ketika lawan datang dengan serangan, saat itulah teknik Minang akan bergerak sangat cepat dan keras menghancurkan serangan lawan tersebut dengan sikunya dan dilanjutkan dengan serangan berikutnya.

Teknik Burung Meliwis

Burung Meliwis memiliki ciri khas tersendiri dalam bergerak, yaitu bergerak dengan ringan dan cepat. Tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk melatih kecepatan, keringanan tubuh dan membiasakan diri menapak dengan ujung kaki. Dengan mempelajari teknik ini, maka pesilat dengan sendirinya akan melatih otot-otot kaki, betis dan pinggul.
Meliwis menggunakan ujung-ujung jari untuk menyerang lawan. Oleh karena itu, ia hanya akan menyerang bagian-bagian yang sangat lemah seperti mata dan leher. Saat menyerang, Meliwis melontarkan tangannya dengan cepat ke arah lawan dan akan kembali dengan kecepatan yang sama, sehingga mempersulit lawan untuk menolak.
Selain ujung-ujung jari, Meliwis juga menggunakan pergelangan tangannya untuk menyerang bagian-bagian seperti leher dan dagu. Teknik ini juga menggunakan pergelangan tangan bagian dalam untuk menolak dengan cara mengalihkan arah serangan lawan.

 

Teknik Burung Kuntul

Setelah mempelajari teknik Meliwis, pesilat akan menerima pelajaran teknik berikutnya, Burung Kuntul. Bila saat berlatih Meliwis, pesilat diajarkan untuk bergerak ringan, kini pesilat diajarkan untuk melibatkan tenaga saat bergerak ringan.

Dibandingkan dengan Meliwis, Kuntul tidak hanya menyerang bagian lemah, tetapi juga bagian lain seperti lutut. Teknik ini memiliki satu macam tendangan yang digunakan untuk merusak lutut lawan.
Pada saat menyerang, sifat serangan Kuntul adalah memecut. Serangan dilontarkan sangat cepat dari badan ke arah sasaran dan dengan sendirinya kembali ke arah badan dengan kecepatan yang sama. Namun pola serangan Kuntul tidak pernah lurus kedepan seperti teknik beladiri pada umumnya. Serangan Kuntul selalu mengarah ke samping.
Untuk menyerang depan, maka Kuntul akan memposisikan dirinya sedemikian rupa, sehingga lawan menjadi berada di samping saat serangan mencapai target.

Teknik Burung Garuda

Garuda adalah simbol burung terkuat di antara jenis burung lainnya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan teknik burung sebelumnya, Garuda memiliki kemampuan bertarung yang paling tinggi.
Saat berlatih teknik Garuda, pesilat akan dikenalkan bagaimana cara menggunakan perubahan badan sebagai tenaga tambahan saat menyerang atau menolak. Karena kemampuannya dalam menggunakan badan inilah, tenaga yang dimiliki oleh teknik Garuda menjadi lebih besar dibandingkan dengan Meliwis dan Kuntul.
Garuda menggunakan sisi tangan dan sikunya sebagai perlengkapan dalam menyerang dan menolak. Teknik ini selalu mengembangkan kelima jarinya selebar mungkin untuk memperkuat otot tangan bagian samping.
Target serangan Garuda sering ke arah leher. Dengan menggunakan sikunya, Garuda akan menotok bagian leher dan mengiris leher tersebut dengan sisi luar tangan, untuk merusak tulang leher lawan sekaligus merobek kulit lawan. Tidak hanya leher, Garuda juga dapat menyerang ke bagian tengah di antara dua alis mata lawan dan mengirisnya ke sepanjang garis mata.
Dalam jarak yang sangat rapat, Garuda memanfaatkan sikunya ke bagian lemah lawan ataupun memanfaatkan tumitnya untuk melakukan tendangan jarak pendek ke arah kemaluan lawan.
Untuk melindungi diri dari serangan lawan, Garuda memanfaatkan kaki untuk menolak bagian bawah dan tangan untuk bagian tengah dan atas.

Teknik Harimau

Dibandingkan dengan Garuda, teknik Harimau memiliki kemampuan yang lebih besar, baik itu tenaga, kecepatan, keuletan, keganasan dan fleksibilitas gerakan.
Teknik ini di adaptasi dari karakter hewan aslinya yang disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Kemampuan Harimau lebih baik dibanding Garuda karena teknik ini sudah menggunakan perputaran badan untuk meningkatkan kecepatan dan tenaga.
Posisi Harimau bisa berbeda-beda, baik itu merendah, sedang ataupun tinggi. Pada saat posisi merendah, teknik ini akan melebarkan kuda-kuda agar lebih merendah ke tanah dan akan menyerang ke daerah bawah dari lawan, dilanjutkan dengan menggulung untuk menjauhkan diri dari lawan. Pada saat posisi tinggi, teknik ini akan mengincar daerah atas seperti dada dan kepala. Teknik inipun kadang menggunakan lompatannya untuk menyerang kepala.
Saat menyerang, Harimau menggunakan perlengkapan seperti cakar, telapak tangan, lutut, tumit dan telapak kaki. Saat menolak, teknik ini akan menggunakan perlengkapannya seperti kaki, tangan dan juga cakarnya. Target sasaran yang menjadi sasaran serangan antara lain mata, muka, telinga, leher, dada, pergelangan badan, kemaluan, lutut dan kulit.

Teknik Naga

Naga dilambangkan sebagai binatang terkuat di jajaran teknik silat Perisai Diri. Oleh karena itu, Naga diberikan pada jenjang teknik hewan terakhir di Perisai Diri. Keunikan dari teknik Naga terdapat pada cara langkahnya yang selalu mengandung putaran. Hal ini dilakukan untuk menuju poros tengah lawan saat menghindar, memapas ataupun menyerang. Tenaga yang dikeluarkan pun lebih besar dibanding teknik sebelumnya karena teknik ini telah menyatukan kemampuan perputaran badan dan perpindahan berat badan sebagai tambahan tenaganya.
Ditambah lagi, pesilat yang menerima teknik ini adalah mereka yang telah menduduki tingkatan Asisten Pelatih. Di tingkat ini, mereka mendapatkan pelajaran Pernafasan Tahap 1, yang akan berfokus untuk meningkatkan tenaga. Oleh karena itu, teknik Naga pun akan semakin kuat lagi karena para Asisten Pelatih mengkombinasikan teknik dan pernafasan ke dalam aplikasinya.
Saat menyerang, teknik Naga akan merusak persendian leher, paha dan tangan. Daerah lemah seperti dagu dan kemaluan juga bisa menjadi sasaran serangan apabila daerah tersebut terbuka.

Teknik Satria

Setelah mempelajari teknik hewan, di tingkat ini pesilat akan mulai mempelajari teknik manusia. Teknik yang pertama dipelajari adalah Satria. Pada tingkat ini, pesilat dianggap telah mampu menerapkan seluruh kemampuan dari teknik hewan pada tingkatan-tingkatan sebelumnya. Sebagai suatu teknik manusia, Satria akan mulai meninggalkan karakter kehewananannya, seperti liar, buas dan brutal. Satria akan berfikir tepat sebelum bertindak dan melaksanakan geraknya dengan penuh percaya diri.
Bersamaan dengan penerimaan pelajaran teknik ini, seorang pesilat juga menerima pelajaran Pernafasan Tahap 2, yang difokuskan untuk meledakkan tenaga.
Karena kemampuan dari dua tahap Pernafasan tersebut, sifat teknik Satria menjadi penuh dengan rasa percaya diri. Ketika serangan datang, Satria akan menolak, memapas dan merusak perlengkapan serangan lawan dengan memukul titik persendian. Saat bergerak, teknik ini tidak melakukan gerakan-gerakan yang rumit seperti pada teknik Harimau dan Naga.

Teknik Pendeta

Dalam Bahasa Jawa, pandito artinya adalah orang yang selalu memberikan falsafah jalan kebaikan pada orang lain. Karakter ini pun terbawa ke dalam teknik itu sendiri. Teknik ini tidak menunjukan kebrutalan dan juga tidak banyak merusak ataupun menghancurkan persendian lawan.
Walaupun kemampuan seorang pesilat yang mempelajari Pendeta tetap memiliki kemampuan seluruh teknik di bawahnya, namun teknik asli ini sendiri tidak akan merusak bila tidak diperlukan.
Pola gerak yang dilakukan teknik ini pun jauh lebih sederhana. Serangannya hanya berpola lurus, dengan jarak yang dekat. Serangan yang dilakukan sepenuhnya menggunakan putaran badan, atau dikenal dengan istilah Gizoboge.
Perlengkapan yang digunakan saat menyerang adalah kepalan tangan, sisi samping badan, kepala dan tumit. Bentuk tangan dari teknik ini selalu mengepal. Sasaran serangan umumnya adalah ulu hati, kepala, rusuk dan beberapa bagian persendian.

Teknik Putri

Teknik Putri adalah teknik tertinggi di Perisai Diri. Karakter dari teknik ini bisa berubah-ubah. Terkadang lembut, namun tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat dan keras, kemudian lembut kembali. Putri menggabungkan seluruh kemampuan yang ada pada teknik-teknik sebelumnya, ditambah dengan kemampuan fleksibilitas gerak yang tidak baku seperti teknik lain. Tenaga yang digunakan bersifat kosong isi. Istilah ini berarti bahwa Putri akan selalu kosong tidak bertenaga, namun di dalam kekosongannya, keluar tenaga yang sangat besar saat terjadi sentuhan dengan lawan.
Putri seringkali melakukan dua macam tindakan dalam satu gerakan. Baik itu menyerang sambil menghindar ataupun menyerang sambil menolak. Teknik inipun sering memanfaatkan tenaga lawan untuk menyerang, sehingga tenaga yang ia keluarkan semakin sedikit. Gizoboge (perputaran badan) selalu diaplikasikan dalam tekniknya ditambah dengan Pernafasan Tahap 3 yang selalu mengiringi geraknya. Serangannya bersifat gelap, yang artinya sulit untuk dilihat lawan.
Putri biasanya hanya bereaksi terhadap serangan lawan. Ia tidak berinisiatif melakukan serangan terlebih dahulu.

Teknik Olah Pernapasan

Ketika pesilat telah menduduki tingkat Asisten Pelatih, ia akan mulai menerima pelajaran teknik olah pernafasan yang berguna baik untuk kebugaran maupun untuk menunjang beladiri. Teknik pernafasan Perisai Diri dibagi menjadi 3 tahap.
Tahap pertama tujuannya untuk menghimpun tenaga. Seorang pesilat akan belajar teknik pernafasan untuk menambah tenaga dan membuat otot-otot menjadi keras. Hal ini untuk meningkatkan tenaga setiap pesilat. Namun pada saat pembelajaran tahap ini, ada kemunduran yang akan dialami dari sisi kecepatan. Bahwa kecepatan si pesilat akan menurun dari kecepatan sebelumnya.
Ketika seorang pesilat telah menyelesaikan latihan Pernafasan Tahap 1, maka ia harus langsung melanjutkannya ke latihan Pernafasan Tahap 2. Pada tahap 2 ini akan di fokuskan untuk meledakkan tenaga. Tenaga yang telah mampu dihimpun sebagai hasil latihan di tahap 1, kini diarahkan untuk di lepaskan dalam bentuk-bentuk teknik, baik serangan, tolakan, papasan dan bahkan hindaran. Dengan melalui proses tahap 2, maka kecepatan seorang pesilat berangsur-angsur akan kembali seperti semula dan bahkan dapat membuat kecepatan semakin meningkat.
Tahap terakhir dari latihan teknik pernafasan ini adalah Pernafasan Tahap 3. Pada tahap 3 akan ditekankan pada implementasi nafas ke dalam seluruh gerakan silat. Setelah implementasi tahap 3, seorang pesilat akan mampu bernafas dengan lembut, bergerak dengan cepat dan seketika menghasilkan tenaga saat diperlukan. Seluruh pola pernafasan, cara implementasi dan penghayatannya akan dilatihkan pada tahap ini. Oleh karena itu, pelajaran ini hanya akan diberikan kepada Pelatih yang dituntun langsung oleh seorang Pendekar.

Kerokhanian

Kepada pesilat yang telah memiliki kemampuan lebih dalam ilmu bertarung setelah mempelajari teknik tangan kosong, teknik senjata dan teknik pernafasan, untuk menyeimbangkan gemblengan fisik sangat perlu diberikan gemblengan mental spiritual untuk menjadi pesilat yang berbudi luhur, yang dalam Perisai Diri dikenal dengan istilah kerokhanian, yang diberikan secara bertahap untuk memberi pengertian dan pelajaran tentang diri pribadi dan manusia pada umumnya, sehingga diharapkan tercipta pesilat yang bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak. Keseimbangan antara pengetahuan silat dan kerokhanian akan menjadikan anggota Perisai Diri waspada dan mawas diri, tidak sombong, dan setiap saat sadar bahwa di atas segala-galanya ada Sang Pencipta.
readmore...

Sejarah Perisai Diri


Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Paku Alam. Beliau adalah putra pertama dari RM Pakoe Soedirdjo, buyut dari Paku Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Paku Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Paku Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo.
Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil dengan nama Soebandiman atau Bandiman oleh teman-temannya ini, merasa belum puas dengan ilmu silat yang telah didapatkannya di lingkungan istana Paku Alaman itu. Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, setamat HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool) atau sekolah menengah pendidikan guru setingkat SMP, beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa membawa bekal apapun dengan berjalan kaki. Tempat yang dikunjunginya pertama adalah Jombang, Jawa Timur.
Di sana beliau belajar silat pada KH Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama dan lainnya diperoleh dari Pondok Pesantren Tebuireng. Di samping belajar, beliau juga bekerja di Pabrik Gula Peterongan untuk membiayai keperluan hidupnya. Setelah menjalani gemblengan keras dengan lancar dan dirasa cukup, beliau kembali ke barat. Sampai di Solo beliau belajar silat pada Sayid Sahab. Beliau juga belajar kanuragan pada kakeknya, Ki Jogosurasmo.
Beliau masih belum merasa puas untuk menambah ilmu silatnya. Tujuan berikutnya adalah Semarang, di sini beliau belajar silat pada Soegito dari aliran Setia Saudara. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu kanuragan di Pondok Randu Gunting Semarang. Rasa keingintahuan yang besar pada ilmu beladiri menjadikan Pak Dirdjo masih belum merasa puas dengan apa yang telah beliau miliki. Dari sana beliau menuju Cirebon setelah singgah terlebih dahulu di Kuningan. Di sini beliau belajar lagi ilmu silat dan kanuragan dengan tidak bosan-bosannya selalu menimba ilmu dari berbagai guru. Selain itu beliau juga belajar silat Minangkabau dan silat Aceh.
Tekadnya untuk menggabungkan dan mengolah berbagai ilmu yang dipelajarinya membuat beliau tidak bosan-bosan menimba ilmu. Berpindah guru baginya berarti mempelajari hal yang baru dan menambah ilmu yang dirasakannya kurang. Beliau yakin, bila segala sesuatu dikerjakan dengan baik dan didasari niat yang baik, maka Tuhan akan menuntun untuk mencapai cita-citanya. Beliau pun mulai meramu ilmu silat sendiri. Pak Dirdjo lalu menetap di Parakan, Banyumas, dan membuka perguruan silat dengan nama Eko Kalbu, yang berarti satu hati.
Di tengah kesibukan melatih, beliau bertemu dengan seorang pendekar Tionghoa yang beraliran beladiri Siauw Liem Sie (Shaolinshi), Yap Kie San namanya. Yap Kie San adalah salah seorang cucu murid Louw Djing Tie dari Hoo Tik Tjay. Menurut catatan sejarah, Louw Djing Tie merupakan seorang pendekar legendaris dalam dunia persilatan, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, dan salah satu tokoh utama pembawa beladiri kungfu dari Tiongkok ke Indonesia. Dalam dunia persilatan, Louw Djing Tie dijuluki sebagai Si Garuda Emas dari Siauw Liem Pay. Saat ini murid-murid penerus Louw Djing Tie di Indonesia mendirikan perguruan kungfu Garuda Emas.
Pak Dirdjo yang untuk menuntut suatu ilmu tidak memandang usia dan suku bangsa lalu mempelajari ilmu beladiri yang berasal dari biara Siauw Liem (Shaolin) ini dari Yap Kie San selama 14 tahun. Beliau diterima sebagai murid bukan dengan cara biasa tetapi melalui pertarungan persahabatan dengan murid Yap Kie San. Melihat bakat Pak Dirdjo, Yap Kie San tergerak hatinya untuk menerimanya sebagai murid.
Berbagai cobaan dan gemblengan beliau jalani dengan tekun sampai akhirnya berhasil mencapai puncak latihan ilmu silat dari Yap Kie San. Murid Yap Kie San yang sanggup bertahan hanya enam orang, di antaranya ada dua orang yang bukan orang Tionghoa, yaitu Pak Dirdjo dan R Brotosoetarjo yang di kemudian hari mendirikan perguruan silat Bima (Budaya Indonesia Mataram). Dengan bekal yang diperoleh selama merantau dan digabung dengan ilmu beladiri Siauw Liem Sie yang diterima dari Yap Kie San, Pak Dirdjo mulai merumuskan ilmu yang telah dikuasainya itu.
Setelah puas merantau, beliau kembali ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan) yang masih Pakde-nya, meminta Pak Dirdjo mengajar silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa di Wirogunan. Di tengah kesibukannya mengajar silat di Taman Siswa, Pak Dirdjo mendapatkan pekerjaan sebagai Magazijn Meester di Pabrik Gula Plered.
Pada tahun 1947 di Yogyakarta, Pak Dirdjo diangkat menjadi Pegawai Negeri pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Seksi Pencak Silat, yang dikepalai oleh Mochammad Djoemali. Berdasarkan misi yang diembannya untuk mengembangkan pencak silat, Pak Dirdjo membuka kursus silat melalui dinas untuk umum. Beliau juga diminta untuk mengajar di Himpunan Siswa Budaya, sebuah unit kegiatan mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada). Murid-muridnya adalah para mahasiswa UGM pada awal-awal berdirinya kampus tersebut. Pak Dirdjo juga membuka kursus silat di kantornya. Beberapa murid Pak Dirdjo saat itu di antaranya adalah Ir Dalmono yang saat ini berada di Rusia, Prof Dr Suyono Hadi (dosen Universitas Padjadjaran Bandung), dan Bambang Mujiono Probokusumo yang di kalangan pencak silat dikenal dengan nama panggilan Mas Wuk.
Tahun 1954 Pak Dirdjo diperbantukan ke Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Urusan Pencak Silat. Murid-murid beliau di Yogyakarta, baik yang berlatih di UGM maupun di luar UGM, bergabung menjadi satu dalam wadah HPPSI (Himpunan Penggemar Pencak Silat Indonesia) yang diketuai oleh Ir Dalmono.
Tahun 1955 beliau resmi pindah dinas ke Kota Surabaya. Dengan tugas yang sama, yakni mengembangkan dan menyebarluaskan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia, Pak Dirdjo membuka kursus silat yang diadakan di Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Surabaya. Dengan dibantu oleh Imam Romelan, beliau mendirikan kursus silat PERISAI DIRI pada tanggal 2 Juli 1955.
Para muridnya di Yogyakarta pun kemudian menyesuaikan diri menamakan himpunan mereka sebagai silat Perisai Diri. Di sisi lain, murid-murid perguruan silat Eko Kalbu yang pernah didirikan oleh Pak Dirdjo masih berhubungan dengan beliau. Mereka tersebar di kawasan Banyumas, Purworejo dan Yogyakarta. Hanya saja perguruan ini kemudian memang tidak berkembang, namun melebur dengan sendirinya ke Perisai Diri, sama seperti HPPSI di Yogyakarta. Satu guru menjadikan peleburan perguruan ini menjadi mudah.
Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu silat Siauw Liem Sie yang dikuasainya kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anatomi tubuh manusia, tanpa ada unsur memperkosa gerak. Semuanya berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Dengan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera", Perisai Diri diterima oleh berbagai lapisan masyarakat untuk dipelajari sebagai ilmu beladiri.
Pada tahun 1969, Dr Suparjono, SH, MSi (Ketua Dewan Pendekar periode yang lalu) menjadi staf Bidang Musyawarah PB PON VII di Surabaya. Dengan inspirasi dari AD/ART organisasi-organisasi di KONI Pusat yang sudah ada, Suparjono bersama Bambang Mujiono Probokusumo, Totok Sumantoro, Mondo Satrio dan anggota Dewan Pendekar lainnya pada tahun 1970 menyusun AD/ART Perisai Diri dan nama lengkap organisasi Perisai Diri disetujui menjadi Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI yang disingkat Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI. Dimusyawarahkan juga mengenai pakaian seragam silat Perisai Diri yang baku, yang mana sebelumnya berwarna hitam dirubah menjadi putih dengan atribut tingkatan yang berubah beberapa kali hingga terakhir seperti yang dipakai saat ini. Lambang Perisai Diri juga dibuat dari hasil usulan Suparjono, Both Sudargo dan Bambang Priyokuncoro, yang kemudian disempurnakan dan dilengkapi oleh Pak Dirdjo.
Tanggal 9 Mei 1983, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo berpulang menghadap Sang Pencipta. Tanggung jawab untuk melanjutkan teknik dan pelatihan silat Perisai Diri beralih kepada para murid-muridnya yang kini telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air dan beberapa negara di Eropa, Amerika dan Australia. Dengan di bawah koordinasi Ir Nanang Soemindarto sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat, saat ini Kelatnas Indonesia Perisai Diri memiliki cabang hampir di setiap provinsi di Indonesia serta memiliki komisariat di 10 negara lain. Untuk menghargai jasanya, pada tahun 1986 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pendekar Purna Utama bagi RM Soebandiman Dirdjoatmodjo.
readmore...

Rabu, 03 Oktober 2012

ILMU TENAGA ROHANI vs ILMU TENAGA DALAM

Perbezaan ilmu tenaga Rohani & ilmu tenaga Dalam


Ilmu tenaga Dalam adalah ilmu yang berdasarkan latihan pada beberapa fakulti manusia seperti latihan nafas dan kuasa minda.Ia boleh dipelajari oleh sesiapapun sama ada ia Islam atau tidak. Cuma bila tenaga dalam diajar oleh Islam, ia memasukkan beberapa kalimah zikir pada setiap pergerakan ketika melakukan pernafasan dan meditasi. (Mungkin ini kaedah mereka membawa masyarakat terutamanya anak-anak muda supaya mengingati Allah, semoga Allah memberkati keikhlasan mereka.)

Disamping itu ada juga yang menggunakan jampi serapah, menggunakan khadam jin dan yang lebih bahaya menggunakan syaitan. Ilmu seperti ini diberi Tuhan kepada sesiapa sahaja kerana ia adalah termasuk hukum fizik.Justeru jangan hairan melihat ramai orang yang mempunyai kebatinan yang hebat, dapat melakukan pelbagai keajaiban dan ada di kalangan mereka yang berzikir berpuluh ribu sehari, tetapi sangat lemah dalam pengamalan Islam pada diri dan keluarga mereka, malah pengetahuan tentang agama Allah juga lemah.

Mereka masih lagi melakukan maksiat dan mempunyai sifat takbur, riak, tamak dengan dunia, menipu dan sebagainya.Ini disebabkan pengamalan mereka sama ada dalam gerak langkah, bentuk latihan nafas atau meditasi walaupun mempunyai kalimah al-Qur’an dan zikir, tenaga zikir tadi tidak menjadi tenaga pembersih rohani tetapi kepada membina tenaga dalam semata-mata.Inilah yang disabdakan Nabi saw:

”Bermula amal itu dengan niat.”

Iaitu mereka akan memperolehi apa yang diniatkan.

Berlainan dengan tenaga rohani seperti memperolihi ilham, kasyaf, menyembuhkan penyakit, menghancurkan ilmu-ilmu hitam dan sebagainya, ia merupakan anugerah Allah swt kepada hamba-hambaNya yang dikasihi. Mereka hanya mahu menuju pembersihan rohani dan kembali makrifat kepada Tuhan yang dirindui. Tenaga ayat-ayat Allah, ibadah, melakukan kebaikan, bertafakur, melakukan latihan konsenstrasi (penumpuan) adalah semata-mata menghampiri Allah swt.

Firman Allah swt:

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dijalanKu, ia akan dibuka jalan (Ilham) baginya, sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankaabut:69)

Kekuatan kerohanian akan datang sendiri tanpa diminta-minta kerana kerohanian mereka telah tenggelam dalam kota Allah swt, inilah yang disebut oleh Allah swt dalam satu hadis Qudsi:

“Barang siapa yang berada dalam kota-Ku, Aku adalah penjaganya.”



Tenaga Rohani dan latihan


“Tidak aku jadikan manusia melainkan untuk menyimpan rahsia-Ku dan sesungguhnya manusia itu rahsia-Ku dari Akulah yang menjadi rahsianya.:(Hadith)

Tenaga Rohani yang dimaksudkan dalam latihan ini adalah untuk membina kembali potensi Ruh kepada mengenal Tuhannya. Apabila disebut mengenal Tuhan, ia terbahagi kepada empat bahagian:

:- Mengenal secara Taqlid –:- Iaitu mengenal Allah hanya pada nama tidak mempunyai pengetahuan yang mantap tentang Ilmu KeTuhanan.

:-Mengenal secara Ilmu Yakin -Martabat Syariat:Iaitu mengenal Allah dengan jalan mengenal wujud makhluk yakni bagaimana mengikut cara ilmu usuluddin. Martabat ini adalah ibarat kenal buah durian melalui kulit lahir sahaja.

:- Mengenal secara Ainul Yakin-Martabat Makrifat:Iaitu mengenal Allah dengan jalan hadir pengetahuan rasa (dzauk) ke dalam hati. Ibarat kenal isi durian setelah dikoyak kulit tetapi belum dimakan (dirasa)

:- Mengenal secara Haqqul Yakin-Martabat Hakikat:Iaitu mengenal Allah dengan jalan hadir kedalam hati rasa syuhud yang ada kemanisan dan kelazatan, ibarat dapat merasa kelazatan durian itu setelah ia dapat mengecap isinya.Keimanan yang dicapai melalui ilmu ini hasil daripada musyahadah, yakni hatinya sentiasa berpandangan dengan Allah Taala pada setiap masa. Inilah iman yang haq, yang lebih tinggi kedudukannya dari iman “Ainul Yakin”.

Oleh itu muhasabah diri kita, adakah kita merasai dalam dada bahwa Allah sentiasa melihat atau mendengar perkataan kita, atau kita merasai sentiasa bersama dengan Allah di mana sahaja kita berada, Kalau tiada (perasaan seperti itu), bermakna ilmu kita belum menjunam kedalam dada. Kita akan lemah keyakinan, kita akan hilang Tuhan apabila berlaku masaalah. Ketika solat, kita tidak dapat mencapai kelazatan dan maqam ihsan, ia hanyalah perbuatan untuk melepaskan diri dari dosa syariat sahaja. Bahkan beribadah dengan penuh kelalaian adalah syarat menjadi penghuni neraka. Na’uzubiLahi min dzalik.

Inilah yang dikatakan ilmu penuh pada fikiran tetapi dada kosong dengan takut pada Allah.

“Kamu hendaklah beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya.Jika kamu tidak melihat-Nya,sesungguhnya Dia melihatmu.”(Bukhari dan Muslim daripada Abu Hurairah)

Bagaimana mengembalikan potensi Ruh?

Ruh itu adalah diri kita yang sebenarnya. Yang kita harus tahu mengenai sifat-sifatnya dan asal usulnya kerana (ruh) inilah yang akan kembali kehadrat Allah, dan bukannya diri jasad ini. Jasad hanya menjadi pembungkus diri batin yang sifatnya (mahdas) dan akan hancur ditelan bumi.

Pembersihan Ruh yang tidak melalui jalan kenabian tidak akan membawa manusia kepada makrifat, tetapi akan membawanya kepada bentuk khayalan di alam rohani yang dicipta oleh Jin dan Syaithan, sebagaimana mereka yang mengikuti thaghut dan sebagainya. Hal ini telah disedari oleh kebanyakan mereka kerana kekuatan rohani mereka hanya terbatas di alam malakut sedangkan kekuatan rohani orang Islam tiada batasannya. Justeru itu jika kerohanian Islam bertembung dengan yang bukan Islam, nescaya kerohanian bukan Islam rebah tersungkur. Hal ini disebutkan dalm Al-Qur;an:

Firman Allah swt:
“Jika datang kebenaran akan terhapuslah segala kebatilan”. (al-Isra:81)

Ilmu mereka tidak dapat menembusi seorang mukmin yang memiliki kekuatan kerohanian. Hal ini dapat kita lihat berlaku kepada pendakwah-pendakwah Islam, misalnya di alam Melayu, Nusantara dan India, di mana mereka dapat menundukkan kehebatan ilmu dari ketua-ketua agama luar dari Islam sehingga ramai di antara mereka memeluk Islam. Ini tidak lain kerana ilmu-ilmu kebatinan mereka bersandarkan kepada Jin dan Syaitan sedangkan ilmu kerohanian Islam bersandarkan kepada Allah swt.

Bagi mereka yang mahu membina tenaga kerohanian, perkara-perkara yang bersangkut paut dengan kehebatan yang berbentuk maknawi bukanlah menjadi tujuan. Mereka berpegang dengan kalimah ”Ilaahi anta maqsudi, wa ridha kamatluubi” yang bermaksud, ”Hanyalah pada Mu Tuhan yang kami maksudkan dan keredhaan Engkau yang dicari”

Kerana ilmu-ilmu seperti itu adalah rendah disisi Allah swt kerana berbentuk duniawi yang akan hancur. Malah ilmu itu tidak dapat memberi perlindungan kepadanya dalam menghadapi sakaratul maut, ketika di alam barzakh dan seterusnya di alam akhirat. Mereka beramal semata-semata untuk menuju pembinaan iman kerana bagi mereka, sesiapa yang berjaya menjadi kekasih Allah swt, segala ilmu dan kelebihan dunia dan akhirat diperolehi dengan mudah.

Zikir sebagai sumber kekuatan





Firman Allah swt:
“….Ketahuilah dengan mengingati Allah itu hati menjadi tenang.”(ar-Ra’d:28)

Manusia mempunyai empat fakulti pada dirinya iaitu Ruh, emosi (nafsu), akal dan jasad. Ruh diturunkan kealam ini dalam jasad yang diciptakan dari tanah. Ia dibekalkan dengan nafsu dan akal.Manusia yang hanya hidup untuk kekuatan jasad, akal atau nafsu semata-mata akan tewas degan segala ujian hidup.

Kekuatan Ruh amat diperlukan untuk mengawal emosi, akal dan jasad,Kekuatan jasad amat terhad, ianya mengikut kata hatinya.Kekuatan daya intelek (IQ) juga terbatas, ia boleh merancang, bijak dalam tindakan dan sebagainya, tetapi dalam reality kehidupan banyak perkara luar dugaan akal berlaku. Akal menjadi lemah apabila perancangannya gagal, lemah bila menghadapi musibah kematian, kesakitan, perpisahan dan sebagainya.

Kekuatan emosi juga tidak kuat jika tidak bertaut pada Allah. Manusia akan menjadi kuat jika ia dapat berhubung dengan Allah swt. Tetapi bagaimana mahu berhubung denganNya walaupun Ia lebih dekat dari leher (halkum) insan itu sendiri.

Firman Allah:
“Dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya sendiri.” (al-Qaf:16)

Kekuatan ruh dalam berhubungan dengan Allah berdasarkan ingatan. Tanpa ingat padaNya, ruh tidak berhubung denganNya. Ramai manusia meninggalkan Tuhan tanpa disedari sedang Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Apabila ada kesusahan, baru manusia teringat padaNya, merayu-rayu padanya, Tetapi apabila mereka diberi kesenangan, mereka lupa padaNya.

Kaum sufi memulakan pembinaan manusia dengan kekuatan ruh, bukannya akal atau emosi. Ia membina kekuatan ingatan pada Allah sehingga perasaannya terhadap Allah begitu mendalam.




Zikir yang bersungguh-sungguh menyebabkan ruh seseorang itu mempunyai dzauk atau asyik dengan Tuhannya. Tambatan hamba dengan Tuhan bukan sekadar hafalan sifat-sifatNya, tetapi ialah merasai kehampiran dengan Tuhan sehingga hati mereka gementar apabila disebut nama Allah, air mata mereka menitis apabila mengingatiNya. Mereka mesra rindu, cinta sehingga perasaan itu, menyebabkan emosi, akal dan jasad turut bersama-sama merasainya.

Firman Allah swt: “Maka ingatlah kepada-Ku, nescaya Aku ingat kepadamu (bersama dan melindungi hambaNya)…. (Al-Baqarah:152)

Allah memberi jaminan bahwa hamba yang kukuh jiwanya dengan Allah akan mendapat perlindunganNya dari gangguan syaitan. Zikir yang bersisilah dan dilakukan dengan teknik yang betul akan mensucikan hati pengamalnya dan meningkatkan ubudiyahnya kepada Allah. Semakin tinggi ubudiyyah, semakin tawadhuk dan semakin kerdil hamba itu terhadap Tuhannya sehingga ke tahap merasa hilang wujud diri (fana), maka semakin kuatlah Tenaga Illahi yang terlimpah pada qalbinya. Ia selari dengan prinsip sains bahwa semakin kecil sesuatu atom itu , maka semangkin hebat tenaga dan kuasanya.

Tenaga zikir adalah tenaga dari Ilahi, ia mempunyai cahaya yang hebat yang datang dari alam Lahut. Energi zikir akan menyucikan segala kotoran pada qalbi sehingga qalbinya akan terkeluar cahaya alam Lahut yang tertutup selama ini disebabkan kekotorannya. Cahaya ini akan bersinar dan meningkatkan frekuensi cahaya jiwanya (mazmumah). Ia juga akan bergerak menguatkan Ruh Sultani iaitu cahaya akal sehingga akalnya mempunyai daya ketahanan yang kuat, berfikiran tajam dan kreatif. Getaran cahayanya yang tinggi ini juga akan menguatkan Ruh Jasmani atau tenaga dalam atau gelombang elektromagnet yang bergerak aktif dalam tubuhnya. Gelombang atau tenaga inilah yang mengawal segala fungsi dan organ dalam tubuh manusia. Apabila tenaga ini terganggu atau lemah, maka ia akan mendedahkan seseorang itu kepada serangan pelbagai penyakit. Tenaga dalam badan ini juga mewujudkan medan magnetik yang juga disebut aura. Ia mengelilingi seluruh badan dan menjadi benteng pertahanan diri seseorang dan dapat mengesan gelombang-gelombang di sekelilingnya sama ada positif atau negatif. Semangkin kuat tenaga elektromagnet dalam tubuh, semangkin kuatlah medan magnet atau benteng dirinya.

Kaum sufi berzikir dengan mengikut garisan tertentu pada anggota tubuhnya dan dibuat berulangkali sehingga terasa kesan pada qalbinya seperti panas atau pedih. Ia selari denga hukum fizik yang menyatakan bahwa melakukan gerakan atau geseran pada tempat yang sama secara ulang alik akan menghasilkan tenaga elektrik. Tenaga yang diperolehi itu diqasadkannya untuk penyucian ammarahnya. Seseorang ahli zikir atau orang yang khusyuk dalam ibadah mempunyai ketenangan yang tinggi. Sains mengatakan semakin tenang atau hening sesuatu objek itu, maka gerakan atom atau tenaga yang berhasil amatlah laju.Justeru, semakin seseorang itu tenang, tenaganya makin kuat dan laju. Tenaga yang ada pada dirinya itu boleh diqasadkan perbagai kegunaan zahir dan batin.

Ingat ini dituntut oleh Allah dalam firmanNya yang berbunyi:

Firman Allah swt:
“Hendaklah kamu ingat akan Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk, dan diwaktu berbaring.”(An-Nisa:103)

“Hendaklah kamu ingat Tuhan yang telah memeliharamu didalam hati dengan rasa hormat dan takut (serta harap akan kurnia-Nya) dengan tidak menyebut dimulut pagi dan petang (terus menerus) dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai”.(al-A’raf:205)

Semuga mendapat menafaat, wassalam.
readmore...

ILMU NAFAS

lmu Nafas memang tidak asing di kalangan pengikut-pengikut Yoga, Tai Chi, Qi Gong dan Sufi Islam. Orang-orang tua Melayu dahulukala yang mahir ilmu tenaga dalam, menekankan corak pernafasan yang betul, guna meningkatkan ‘tenaga dalam’, yang dikenali juga dengan nama chi, qi, prana atau qudrah (tenaga kosmik yang wujud di sekeliling kita)

Malangnya dengan gaya hidup kita sekarang yang serba-serbi nak cepat ditambah dengan persekitaran yang sentiasa STRESS, kita terdorong untuk bernafas secara ‘cetek’ (shallow breathing) dan cepat. Mengikut kajian, ini akan menyebabkan kita kurang menyedut chi (tenaga kosmik) dan ini akan mendedahkan kita kepada pelbagai penyakit kronik seperti darah tinggi, jantung, kanser dll.

Kajian moden di negara barat telah membuktikan, dengan bernafas secara perlahan dan dalam, ianya dapat menurunkan tekanan darah, mengurangkan stress dan membantu aliran darah ke seluruh tubuh. Ada dua jenis pernafasan ie.
- pernafasan dada (chest breathing) dan
- pernafasan perut (abdominal breathing).

—–Cuba anda tarik nafas dalam-dalam dan lepaskan secara perlahan-lahan.

Apakah yang mengembang? bahagian dada atau perut?

Corak pernafasan yang baik ialah bila bahagian dada mengembang bila anda menarik nafas.Ini kerana pusat tenaga dalam bukan terletak di dada tetapi di perut, yang digelar ‘solar plexus’.

Jika anda jenis yang bernafas melalui dada, dengan latihan rutin, sebenarnya anda boleh mengubah kepada jenis pernafasan melalui perut.

Latihan Pernafasan 4-4-4.

Ini adalah teknik asas latihan pernafasan yang boleh dipraktikkan oleh sesiapa sahaja, dan dengan kebiasaan, ianya dapat meningkatkan tenaga dalam atau chi kita.

1) Duduk bersila dengan tegak dan rileks

2) Tarik nafas perlahan-lahan melalui hidung dan pastikan bahagian perut mengembang (bukan dada!) dengan kiraan 1,2,3,4.Tahan nafas di perut.

3) Tahan nafas di perut dalam kiraan 1,2,3,4

4) Hembus nafas melalui hidung dalam kiraan 1,2,3,4 perlahan-lahan.

Lakukan dalam 5-10 cycle mengikut kesesuaian masa anda, tapi sekurang-kurangnya 5-10 minit sehari pun dah cukup! ataupun bila anda dalam keadaan STRESS!


"Allah ada dalam setiap hembusan nafas kita ", kata salah seorang ahli hikmah, yang juga merupakan Wali Allah, yaitu Imam Al-Ghazali. Beliau dikenal dengan ajaran estoterik-nya mengenai nafas Allah, ungkapan beliau yang terkenal adalah sebagai berikut :

"Fayalma'u fil-qulubi min waroo'i sitril-ghoibi syay'un min ghoro'ibil ‘ilmi", yang artinya : Maka bersinarlah dalam hati ini, pengetahuan yang unik dan luar biasa, dari balik dinding kegaiban. Beliau membuktikan bahwa gaibnya Allah adalah kekuatan, dan anugerah Allah ( fadlal Allah ), dapat diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya.

Sekarang bagaimana mempraktikkan nafas Allah dalam priktek peningkatan konsentrasi kita kepada Allah ?

Para ahli hikmah manafsirkan bahwa berdzikir Allah....Allah....., adalah cara utama untuk mencapai hal tersebut. Selain peningkatan ibadah kepada Allah, juga kita disadarkan ada Allah disetiap nafas kehidupan kita.

Kemudian dalam praktiknya inilah yang harus kita kerjakan :

> Ambillah nafas yang cukup sebelum berdzikir Allah, kemudian hembuskan nafas kita sambil mengucap, "Allah..." sampai nafas kita habis. > Satu kalimah Allah, dalam satu tarikan dan hembusan nafas. Al ( lah* )........ tarik......

( Al* ) lah.... buang.

Pada mulanya kita merasakan nafas tersenggal seperti kehabisan nafas, tetapi dengan latihan yang cukup, nantinya kita akan merasakan semacam enerji adikodrati mulai mengisi lorong-lorong pernafasan menuju kepusat diri (pusar) dan akhirnya berjalan keseluruh tubuh. Tubuh terasa ringan, kon-sentrasi kita meningkat, dan tanpa disadari kita telah mengolah kemampuan ilmu hikmah kita kejajaran yang lebih tinggi lagi.

Membiasakan bernafas Allah, berarti kita mulai meningkatkan konsentrasi ibadah kita kehadirat Allah. Dan Insya Allah akan memberikan kita anugerah berupa kekuatan-kekuatan dan pengetahuan yang diatas manusia biasa.
Kuncinya adalah ikhlas, sabar, tekun & selalu Tawakal kepada Allah SWT.


Amin....
readmore...

FATWA ULAMA MENGENAI TERAPI TENAGA DALAM (TETADA) KALIMASADA DAN SEJENISNYA


Oleh : Perdana Akhmad S.Psi

Latihan Pukulan jarak jauh Tetada kalimasada


Pertanyaan.

Saya baru saja menjadi anggota Terapi Tenaga Dalam (Tetada) Kalimasada, yakni mulai Agustus 1997. Tujuan saya ungin memiliki kemampuan mengobati diri sendiri, dan jika mungkin dapat membantu orang lain. Latihan setiap malam Rabu dan Jum’at, pk 19.00 – 21.00 dengan proses sebagai berikut.

1. Berdo’a mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (teks tidak ditentukan) :
- mohon keselamatan dan manfaat latihan
- mohon ditingkatkan iman dan taqwa

2. Duduk nafas (tarik, tekan, lepas) disertai dengan dzikir, dilanjutkan dengan tafakkur sambil mencoba mengalirkan tenaga dalam ke kaki, seluruh badan dan tangan.

3. Latihan jurus disertai dzikir dalam hati (9 jurus)

4. Duduk nafas lagi

5. Do’a penutup (sama dengan no. 1)

Kesimpulan saya sementara, Tetada Kalimasada tidak bertentangan dengan akidah Islamiyah ! Namun demikian setelah saya membaca As-Sunnah 20/II/1417H saya sedikit ragu. Oleh karena itu, tolong anda menelitinya. Bila bertentagan, dimana letak kesalahannya. Dan tolong saya diberi informasi agar saya tidak terus menerus dalam kesesatan.

Terma kasih


Jawaban.

Dari pertanyaan antum dapat kami simpulkan adanya dua permasalahan.

[1] Tentang tenaga Dalam yang antara lain diperoleh dengan cara-cara seperti yang antum sebutkan.

[2] Tentang pengobatan.

Akan kami jawab satu persatu permasalahan di atas melalui pernyataan para ulama.



Pertama, Tentang Tenaga Dalam
—————————–

Tenaga dalam merupakan salah satu bentuk ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa, adakalanya berasal dari Allah, sebagaimana yang dianugrahkan kepada wali-wali-Nya. Dan ada kalanya berasal dari setan yang kemudian sering dianggap sebagai anugrah ilahi.

Menurut para ulama, diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah (lihat Al-Furqan Baina Auliya’ir Rahman wa Auliya’isy Syaithan, hal 168-169, 321-322, 329-356), antara kedua ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa) dapat dibedakan dengan dua tinjauan.

[1] Melalui keadaan orang yang mendapatkannya.

Apabila orang yang mendapatkannya adalah orang yang bertakwa, dari kalangan ahli tauhid, ikhlas dalam beribadah, tidak mengamalkan amalan-amalan bid’ah yaitu amalan ibadah yang tidak mencontoh tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan termasuk pelaku maksiat, maka apabila ia mendapatkan ‘khawariqul ‘adah’ berarti itu merupakan anugrah Allah. Sebaliknya apabila yang mendapatkannya bukan dari kalangan ahli tauhid, seperti halnya orang-orang yang suka melakukan perbuatan syirik, misalnya memohon berkah melalui kuburan orang-orang yang dikeramatkan, mengadakan acara ‘haul’ (merayakan hari ulang tahun kematian) dll, maka yang diperolehnya adalah ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa) yang berasal dari setan. Begitu pula bila yang memperoleh adalah yang suka melakukan perbuatan bid’ah, misalnya membaca dzikir-dzikir yang tidak disyari’atkan.

Seperti dengan membatasi jumlah-jumlah, bentuk-bentuk, suara-suara, atau cara-cara tertentu yang tidak ada contohnya dalam syari’at. Atau orang yang suka berbuat maksiat. Misalnya tidak menjaga batas-batas pergaulan antara pria dan wanita, tidak memelihara jenggot, memakai pakaian menutupi mata kaki (bagi lelaki), senang nonton (film), tidak menutup aurat dll.

Apabila demikian keadaan orangnya, maka ‘khawariqul ‘adah yang diperoleh adalah berasal dari setan.


[2]Melalui sebab diperolehnya ‘khawariqul ‘adah’.

Khawariqul ‘adah yang berasal dari Allah hanya bisa diperoleh dengan ketaatan, keimanan dan ketakwaan. Selain itu Islam tidak mengajarkan seorang muslim untuk beribadah untuk tujuan mendapatkan ‘khawariqul ‘adah’(kemampuan luar biasa). Justru itulah yang membedakan antara yang berasal dari Allah dan yang berasal dari setan. Yaitu bahwa ‘khawariqul ‘adah’ yang berasal dari Allah tidak bisa dipelajari apalagi dibakukan menjadi semacam ‘ilmu kedigdayaan’, sedangkan yang berasal dari setan bisa dipelajari dan bisa dibakukan menjadi suatu ilmu. Sekalipun secara zhahir dilakukan dengan membaca ayat atau dzikir. Sebagaimana difirmankan Allah.

“Artinya : Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir iru mereka dapat menceraikan antara suami dan istrinya” [Al-Baqarah :102]

Ayat tersebut menunjukkan, bahwa ‘khawariqul ‘adah’ yang dapat dipelajari adalah sihir (berasal dari setan, sebagaimana yang diterangkan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari X/223, cetakan Jami’ah Al-Imam Muhammad bin Saud – Riyadh.)



Kedua, Masalah Pengobatan
————————-
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menegaskan dalam Majmu’ Fatawa-nya hal.67-68, bahwa sebab yang Allah ciptakan untuk penyembuhan suatu penyakit ada dua bentuk.

[1] Sebab-sebab yang syar’i, yaitu dengan membacakan ruqyah (pengobatan dengan bacaan Al-Qur’an) seperti yang dicontohkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan berdo’a kepada Allah dll.

[2] Sebab-sebab ‘hissiah’ (kongkrit), seperti obat-obatan yang dikenal dalam syari’at (madu dll). Atau obat-obatan yang diolah berdasarkan pengalaman dan penyelidikan ilmiah yang dapat memberikan pengaruh nyata, bukan sekedar cadangan atau khayalan. Seandainya hanya berupa cadangan atau sesuatu yang dikhayalkan menjadi obat melalui meditasi dan lain-lain, maka itu diharamkan bahkan termasuk syirik. Karena merupakan upaya menandingi Allah dalam menciptakan sebab terjadinya kesembuhan. Maka dari itu Allah pun mengharamkan pemakaian jimat-jimat, isim (rajah) dan yang sejenisnya, karena semuanya tidak memiliki sebab-sebab syari’ah maupun sebab-sebab ‘hissiah’ yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.


Kesimpulan.

Tenaga dalam yang antum pelajari berarti termasuk bentuk kemampuan luar biasa yang bukan berasal dari Allah, sebab kemampuan luar biasa tersebut diperoleh dengan cara-cara khusus, sekalipun dibungkus dengan do’a-do’a, dzikir-dzikir yang seolah-olah Islami. Padahal bisa jadi do’a-do’a serta dzikir-dzikir tersebut, adalah do’a-do’a serta dzikir-dzikir bid’ah. Apalagi dengan tujuan untuk memperoleh tenaga dalam yang itu tidak pernah dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan Salafu ash-Shalih.

Karena itulah sebaiknya antum tinggalkan saja kegiatan tersebut mumpung belum terjerumus terlalu jauh.

Wallahu Al-Musta’an
readmore...

DI ANTARA FADHILAT & RAHSIA SURAH AL IKHLAS


RAHSIA SURATUL IKHLAS- Rahsia Amalan Di dalam Perguruan Silat
=======================================================

Assalamu’alaikum……

Semua muslim pasti tahu dan hafal akan Surah Al-Ikhlas yang juga digelar Asas Mengenal Zat dan Sifat ALLAH. Nabi bersabda bahawa sesiapa yang mengamalkan Surah Al-Ikhlas setiap Solat, wajib masuk syurga.

Surah Al-Ikhlas juga mempunyai khadam khadam tertentu bagi barang siapa yang ingin mendapatkannya. Namun,perguruan ini tidak sesekali menggunakan khadam samada daripada Malaikat maupun Jin. Jika ada pertolonganpun, ianya semata-mata pertolongan ALLAH SWT berkat membaca dan mengamalkan dengan Istiqomah.

Di-Blog ini, saya hanya akan membuka beberapa RAHSIA didalam amalan Perguruan ini, selebihnya, pembaca boleh dapatkan daripada Kitab dan buku yang terjual di-pasaran. Rahsia ini tidak terdapat didalam mana-mana Kitab ataupun buku, ianya adalah warisan Rahsia turun temurun , justru, sesiapa yang ingin mengamalkan mahupun menggunakannya , boleh-lah tiada halangan.

Seperti nama surah ini, ianya menerangkan sifat Ikhlas hambaNYA memperhambakan diri dengan lurus lagi tawaduq, sila dapatkan tafsir dan huraian melalui kitab dan buku dipasaran, kerana , sekiranya dimasukkan didalam Blog ini, maka akan menjadi teramat panjang.

Permulaan untuk mendapat Ruh atau fadhilat Surah Al-Ikhlas, hendaklah mendirikan Solat Hajat dua rakaat dan seterusnya mula mengamalkan membaca sebanyak 1000X sehari-semalam, sekurang-kurangnya. Afdalnya ialah, hendaklah diwakafkan pada setiap antara ayat ayatnya. Juga perlu tepat sebutan huruf dan mahraj. Ianya boleh sahaja diamalkan mengikut kelapangan tetapi jumlah bacaan mestilah mencukupi 1000X sehari semalam.

Setelah beristiqomah mengamalkan dan melazimkan , maka sekiranya ada rezeki, cepat atau lambat, akan datang suatu berbentuk mimpi tang terang lagi nyata menunjukkan kita didalam suatu keadaan dimana Surah Al-Ikhlas ini akan membantu kita didalam kesusahan. Bagaimana bentuknya, adalah mengikut peribadi kita, boleh jadi kita akan berhadapan dengan suatu makhluq memberi kata-kata nasihat atau cara-cara penggunaan mengikut rezeki masing-masing. Boleh jadi kita berhadapan dengan suatu keadaan Nur yang amat terang , membuatkan hati kalbu tenang dan lazat, maka, itulah petanda bahawa amalan kita sudah berhasil, namun, kita harus terus mengamalkan setiap hari, Cuma bolehlah jumlahnya dikurangkan atau bertambah mengikut kemampuan masing-masing.

Sebagai penambahan, apabila mendirikan Solat, selepas Surah Al-Fatihah, bacalah Surah Al-Ikhlas jangan ditinggalkan sampai bila-bila. Saya menjamin, sesiapa yang melakukan sedemikian, akan memahami kelebihan dan kelazatannya.

Baik, sesudah mendapat petanda-petanda seperti diatas, maka, segala hajat dan niat nescaya pasti makbul dan mujarab. Ini adalah kegunaan 1001 jenis mengikut keadaan dan ketentuan semasa itu.

KECEMASAN
==========

Di ganggu binatang, jin dan lain-lain kecemasan, buatlah seperti berikut:-

Bismillah……

Allahus-somad……..3X atau 7X atau 13X atau 17X

Allah-humma , Ya robbul ‘alamin
Beri kami pertolonganMU dengan segera

Ya Abdul Somad, bantulah kami dengan Izin Robbul ‘alamin

Dan seterusnya sebutlah YA SOMAD (Wahai Yang Memberi Bantuan-Yakni ALLAH SWT) tanpa henti-henti sehingga lenyap kecemasan tersebut

GERAK SILAT
==========

Basmallah

Surah Al-Ikhlas…………………………………..3X
Salawat………………………………………………3X

Ya ALLAH Ya Robbul ‘alamin

Berikanlah kami gerak silat yang sesuai
Sesungguhnya, Engkaulah yang memberi gerak
Lauhau-lawala-quwwata-illa-billah-hil-‘aliyil-‘azhiim

Sesudah itu, sambil tangan menadah seperti berdoa, sebutlah tanpa henti-henti Ya Somad, maka Insyaallah, kita akan dikurniakan gerak silat tanpa perlu belajar. Amarannya, ialah, janganlah dilakukan seorang diri, mestilah hadir bersama Guru, atau sekurang-kurangnya murid lama yang telah mahir, supaya tiada gangguan.

Pada permulaan permainan, sebuah bilik adalah memadai, tetapi sekiranya gerak semakin garang dan lincah, maka diperlukan sebuah gelanggang kerana apabila semakin serasi, zahir dan batin, gerak-gerak seterusnya adalah semakin pantas, keras, langkah semakin mantap dan laju, kekadang berlaku lompatan-lompatan tinggi mencecah melebihi 6 kaki, gerakan semakin galak mengikut keserasian dan kesesuaian murid.

Acapkali, ada murid mendapat permainan seperti Silat Harimau Berantai, dimana permainannya agak ganas, suara kasar dan dalam, banyak permainan bawah dan atas tanah, seperti-mana kelakuan seekor harimau, tetapi jangan pandang rendah, selalu juga daripada kedudukan tanah berlaku lompatan melepasi kepala kita. Ada juga murid mendapat habuan permainan gerak Tok Janggut, Panglima Hitam (Gerak seperti seakan Gayung bercampur Sunda), ada juga mendapat permainan gerak Si-Pitung yang ganas dan amat tangkas. Selalunya, apabila semua sudah mahir lagi serasi, permainan beregulah yang paling amat menyeronokkan. Bayangkanlah, Harimau Berantai berentap dengan Panglima Hitam, huru-hara gelanggang dibuatnya, tak cukup tanah dibuatnya. Berlaku lompat melompat, terbang menyerang, tempis sepak terajang, riuh rendah gelanggang dan mengujakan sesiapa yang menonton.

Keadaan menjadi lagi gamat dan berdebar apabila budak-budak BSS, Nazrul Haq, Wali Suci malah Gerak Murni tumpang menjurus batin. Memang mengasyikkan, melambung-lambung seperti membuang daun kering.

Setelah puas berlatih permainan, murid-murid akan Mengucap Dua Kalimah Syahadah dan Berselawat dan beristifar banyak-banyak supaya keadaan reda dan kembali tenang. Ada juga murid terlalu khusuq susah hendak berhenti, maka Guru atau murid lama akan membantu mentenangkan dan meredakan semangat Gerak. Wallahualam

JURUS GAYUNG KEBATINAN
========================

Qol-huwallah-hu-Ahad…………………………………Allah-hu-Ahad (Nafas)

Allah Huakbar…………..sambil menghembuskan nafas dengan deras dan kuat, tangan
menjurus berbentuk seperti menolak serta kedua belah tangan kembang kearah musuh. Maka , musuh akan melambung kebelakang seperti ditolak sesuatu. Rahsia pukulan jurus ini adalah terhadap sifat ALLAH Ahad (MahaTunggal lagi Maha Esa) yang memerlukan ilmu hakikat dan makrifat. Jurus-jurus ini mempunyai rahsia-rahsia Ilmu Nafas dan tidak boleh dibuat main-main, kerana kesannya besar dan berbahaya kepada mereka yang bukan ahlinya.

Amalan untuk mendapat jurus ini agak sukar dan rumit, pertamanya murid akan diperkenalkan Ilmu Hakikat dan seterusnya Ilmu Makrifat, tanpa kedua-dua Ilmu ini, maka sia-sialah. Pukulan Jurus ini memerlukan latihan nafas berterusan dan bersungguh-sungguh, namun kesannya hebat dan mengasyikkan

JURUS HALAU GANGGUAN JIN SYAITAN
==============================

Sambil kedua belah tapak tangan menutup pusat, maka bacaan ini perlu dibacakan dengan suara keras dan mantap keyakinan Zahir Batin, fikiran dan hati tertumpu kepada nama dan sifat Al-Ahad

Basmallah

WALAM YAQUL-LAHU-KUFUWAN-AHAD
Lahaulawala-quwwata-illa-billah-hil-‘aliyil-a’zhiim

Ya-Haq, Ya Haq ,Ya Haq ,Allah Hu-akbar

Semasa perbuatan ini, makrifatkan pagar pendinding terdiri daripada Besi Waja enam penjuru disekeliling kita, rumah atau gelanggang atau apa sahaja sekuat seluas mana makrifat meliputi diri sendiri atau rumah atau gelanggang mahupun sekampung. Disini, kekuatan makrifat memainkan peranan utama selain Hakikat Nama dan Sifat ALLAH diatas

Wallahualam


* Untuk makluman, amalan di atas bukan dari Akademi Seni Silat Gerak Makrifat, kerana saya sesekali tidak akan memecahkan rahsia amalan secara terbuka. Ini adalah sebahagian daripada kehebatan ILMU ALLAH yang terdapat di dalam sebuah perguruan silat melayu. Yang ingin saya tonjolkan adalah fadhilat Surah AL Ikhlas itu sendiri.
readmore...

LAGI..LAGI..BABI


UBAT DARI SUMBER BABI TERDAPAT DI PASARAN MALAYSIA


Assalamualaikum,


Senarai ubat yang berada dipasaran Malaysia dijual dengan meluasnya dan mendapat sambutan yang amat menggalakkan.


(Nama ubat / Kegunaan / Vendor di Malaysia)


1. Kenalog/ in orabase Ulcer mulut / Diethelm
2. Drixoral (tablet) / Selsema / Zuellig Pharma
3. Clexane (injection) / Mencairkan darah / Diethelm
4. Fraxiparine (injection) / Mencairkan darah / Zuellig Pharma


Nama saintifik babi ialah Porcine. Diharap saudara Islam kita berhati-hati serta tanya doktor atau pharmacist ubat yang akan disuntik (inject) ke dalam tubuh kita atau yang kita beli dikedai serta baca apa campuran kandungan yang ada dalam ubat tersebut.. Kalau ada senarai yang lain ... akan diberitahu secepat mungkin.


Wallahu'alam.


P/S:tolong edarkan maklumat ini kpd rakan dan umat Islam sekalian..


Sumber:
Hamba Allah,
Bahagian Pembangunan Organisasi & Teknologi
Maklumat(POTM)
Biro Pengawalan Farmaseutikal Kebangsaan
Kementerian Kesihatan Malaysia
readmore...

DI ANTARA RAHSIA DAN FADHILAT BISMILLAH

Jurus Bismillah/Jurus Angin

Jurus ini boleh digunakan untuk tujuan kecemasan apabila diserang lebih daripada satu musuh, khasnya musuh yang mengetahui juga ilmu bela diri tidak kira daripada Silat, Kung Fu, Judo atau Karate....boleh sahaja sebagai jalan untuk menyelamatkan diri daripada cedera.

Ayatnya Ialah:-

Bismillah Hi-akbar

Allah Hu-akbar kabiro

Allah.................pukul jurus seolah olah memukul musuh walaupun dari jarak jauh.

Cubalah jika kecemasan
readmore...

BERGURU KEPADA ALLAH




AKADEMI SENI SILAT GERAK MAKRIFAT & PERUBATAN ISLAM NUR SYIFA
(ILMU SYAHADAH WARISAN TOK PULAU MANIS & TOKKU PALOH )






Kalimat "berguru kepada Allah" terasa asing di telinga kebanyakan orang. namun saya terdorong untuk menggunakannya sebagai topik bahasan yang ingin saya paparkan. Saya melihat dari sisi yang lain dari setiap pengajaran suatu ilmu yang disampaikan oleh para guru maupun para pakar. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan ilmu dari membaca buku yang tersusun dari huruf-huruf maupun membaca dari setiap kejadian-kejadian unik dari fenomena alam semesta ini. Apabila kita perhatikan surat Al 'Alaq ayat 1-5, Allah menjelaskan apa yang dimaksud dengan kata "membaca" :

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah , Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (QS 96:1-5)





Ayat di atas jelas sekali bagaimana Allah mengajarkan membaca dengan melihat suatu kejadian penciptaan "manusia" mulai dari bentuk mudhgah (segumpal darah) hingga menjadi bentuk manusia yang sempurna. Kalau kita runtun serangkaian kejadian tersebut dengan teliti dan kita bisa ceritakan kembali kepada orang lain maka secara tidak sadar kita telah mengajarkan sebuah "ilmu". Dan kalau kita khususkan lebih dalam penelitian kita atas peristiwa kelahiran manusia mungkin kita akan lebih banyak mengetahui seperti halnya kejadian yang akan kita perhatikan. Ovum atau sel reproduksi wanita yang telah dewasa itu ditempatkan dalam jaringan yang berbentuk bisul di permukaan indung telur. Pada saatnya yang tepat, terbukalah pintu, dan ovum itu bergerak masuk kebagian ruang peranakan. Sangat menghairankan, sel tersebut tidak musnah di sini, tetapi diarahkan ke hujung saluran indung telur, yaitu satu paip saluran menuju kandungan.

Ovum atau sel reproduksi wanita didorong kedalam kandungan melalui saluran indung telur dengan sejumlah besar jari-jari halus yang menyapu sel itu dan menggerakkannya. Sementara sel tersebut melalui saluran indung telur, maka sekarang ia dapat bertemu dengan sperma apabila hubungan kelamin diadakan pada saat itu. Apabila tidak ada sperma laki-laki yang menyerang, ovum itu kemudian bergerak ke dalam kandungan, pada akhirnya musnah di sana. Namun jikalau kedua sel itu bersatu, maka "hidup baru pun mulailah", sel baru ini akan bergerak secara perlahan untuk meneruskan perjalanannya dalam saluran indung telur, hingga sampai di kandungan. Di sanalah ia bermukim selama sembilan bulan. Kemudian sel itu berkembang menjadi bayi yang sempurna. Subhanallah .. ternyata kita bukan apa-apa, dan kita hanya menyaksikan sebuah peristiwa berlangsung. Kita hanya sebagai saksi atas 'pekerjaan' Allah yang logis dan mudah dicerna oleh siapa saja yang mau berpikir. Dengan cara demikian Allah berkomunikasi memberikan ajarannya melalui perantara "kalam" sehingga manusia menjadi tahu dan berilmu. Dari setiap sistem yang berlaku dalam penciptaan tersebut Allah sekaligus mengilhamkan sebuah "pengertian" atau kefahaman bagi si pembaca.

Mari kita pertegas lagi dengan surat Al Mu'minuun ayat 12-14 :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang. Lalu tulang-belulang itu Kami bugkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik" (QS 23:12-14)

Banyak orang mengajarkan ilmu kepada muridnya namun ia tidak mampu memberikan kefahaman, ... banyak guru mengajarkan ilmu agama namun ia tidak dapat memberikan secuit iman, dan banyak guru mengajarkan solat dan rukunnya namun ia tidak dapat memberikan kekhusyu'an. Dan banyak majlis pembersihan jiwa namun ia tidak dapat membersihkan jiwanya (QS 24:21)

Ada peristiwa menarik yang perlu kita semak dari sekitar lingkungan kita sehari-sehari ...Saya mengajak pembaca untuk memperhatikan perilaku binatang dan tumbuh-tumbuhan yang terkadang terlupakan bagi kita untuk mengambil pelajaran.



Ada yang ingin saya ungkapkan sebuah rahasia Allah, saat kita bertutur mengenai perilaku binatang dan tumbuh-tumbuhan, bagaimana lebah menciptakan sarangnya dengan arsitektur yang indah, para semut yang bekerja dengan tekun dan taat serta mengelompokkan dalam pekerjaan dengan pengurusan yang sangat efektif. Dan kita perhatikan seperti apakah sarang semut itu? Mereka membuat sarang terdiri dari ruangan-ruangan yang berfungsi sebagai gudang tempat menyimpan makanan, ruang untuk menyimpan larva, ruang makan ratu semut yang dilayani semut pekerja dan tempat bertelur, kemudian telur semut tersebut dibawa oleh pekerja ke ruangan khusus penyimpanan telur. Ruang semut jantan dan ruang semut betina terpisah. kepompong yang sudah menjadi semut sempurna diletakkan pada ruangan tersendiri dan para semut ada yang bertugas merobek kepompong untuk mengeluarkan semut-semut yang masih bayi. Kita lihat di ruangan yang lain, semut-semut ini memelihara kepompong kupu-kupu hairstreak. Mereka merawatnya dan memberinya makanan layaknya bayinya sendiri. Mereka mengharapkan kelak anak angkatnya ini mampu membalas jasa baiknya dengan memberi madu yang manis.




Mari kita tinggalkan rumah semut yang damai dan sejahtera, menuju istana rayap yang penuh keajaiban. Sebuah gundukan tanah sarang rayap, yang kelihatannya sepele ternyata ada sebuah kecerdasan yang mengalir pada diri para penghuninya... bagaimana tidak, saat suhu udara di luar bergerak antara 35 derajat (pada malam hari) hingga 104 derajat fahrenheit (pada siang hari), suhu di dalam sarang tetap stabil. Kira-kira hanya 87 derajat fahrenheit kehebatan ini yang membuat arkitek di Zimbabwe berguru pada rayap. Mereka ingin membuat rumah yang dingin seperti rumah rayap. Ternyata ada sebuah lubang angin di bawah gundukan ... udara yang hangat di siang hari mengalir keseluruh ruang. Sementara ruang-ruang itu telah basah oleh lumpur yang dibawa rayap dari genangan dibawah tanah, makanya di dalam sarang udara tetap lembab. Jadi tak heran jika jamur yang diperlukan rayap sebagai makanan tumbuh subur di sini.

Belajar dari melihat dan memperhatikan apa yang dilakukan rayap, para arkitek Pearce Partnership di Harare, Zimbabwe, menerapkan idea yang sama untuk membangun sebuah kompleks pejabat dan bangunan-bangunan tinggi. Maka berdirilah bangunan Eastgate. Banguan tersebut sebenarnya terdiri dari dua bangunan. Dibahagian atapnya dihubungkan oleh semacam jambatan miring berbahan kaca, sehingga angin menjadi bebas masuk pada malam hari. Kipas-kipas yang dipasang disetiap ruangan mengalirkan udara dingin dari luar atrium. Udara masuk rongga di lantai dasar. Persis seperti lubang rayap, dibagian dasar ini, udara segar mengalir kesetiap ruang pejabat melalui ventilasi lantai. Udara panas disiang hari akan keluar gedung melalui cerobong diatas atap.

Kita perhatikan makhluk yang tidak memliki akal dan tiada mampu berfikir, makhluk yang tiada daya namun siapa yang membekali ia kemampuan bersiasat, berpengetahuan ? Memiliki tingkat kecerdasan yang luar biasa. Bagaimana mereka mendapatkan kecerdasan dan berpengertian tersebut. Apakah mereka dapat dengan sendirinya.

Allah-lah yang bertutur kata kepada semua makhluknya. Allah yang memberikan wahyu kepada para Nabi, kepada ibu Musa, kepada lebah, kepada semut, kepada langit dan bumi, kepada manusia, kepada pencuri sekalipun !!!

Semua makhluk telah mengikuti kehendak Ilahi dan perintah Ilahi dengan terpaksa ataupun suka cita. Allah membuat hukum yang harus diikuti semua makhluk, hal ini dapat kita rasakan dalam renungan yang hening … kita perhatikan keluar masuknya nafas … kedipan mata dan degup jantung yang bergerak mengalirkan darah sambil mengirimkan nutrisi menggantikan sel-sel yang hilang … indahnya penglihatan memandang alam ... suara deru ombak menggema menembus telinga ….dan lidah merasakan lazatnya buah-buahan dan biji-bijian. Oh .. alangkah indahnya semuanya ini, manusia hanya dapat merasakan dan menyaksikan. Tidak sedikitpun kita ikut bersekutu dalam membuat rasa semua ini !!!

Rasakan dengan penuh hikmah bahwa kita sebenarnya hanya diam terpaku dalam kesibukan Allah (Af'alullah), Allah yang menggerakkan bumi dan bintang-bintang … Allah yang mengatur senyawa-senyawa bereaksi ….dan butiran-butiran atom bergerak pada porosnya.

"dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tidak mengetahui apa-apa, kemudian Allah memberi kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta pikiran (perasaan), supaya kamu bersyukur" (QS 16:78)

Firman Allah :
"Kemudian Dia mengarah kepada langit yang masih berupa kabut lalu Dia berkata kepadanya dan pada bumi; silahkan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa .jawab mereka : kami mengikuti dengan suka hati" (QS 41:11)




Mari kita perhatikan Al Qur'an dalam surat Fushilat ayat 12 :
"Maka Allah menjadikannya tujuh langit dalam dua hari dan "mewahyukan" perintah-Nya pada tiap-tiap langit itu, dan Kami hiasi langit dunia dan pelita-pelita dan Kami memeliharanya, Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui"
(QS 41:12)

Allah mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahuinya. Allah-lah yang menuntun manusia, memberikan inspirasi, ilham dan wahyu. Tubuhnya patuh mengikuti perintah Tuhannya tidak terkecuali orang kafir. Sunnah-sunnah Allah berlaku kepada alam semesta baik yang mikro maupun yang makro. Syaikh Imam An Nafiri berkata " Tuhanku bertutur kata kepadaku"… Demi keimanan bahwa sumber segala hakikat dan sumber segala pengilhaman ialah Allah Swt semata … Baiklah kita nukilkan apa yang tertera dalam kitab suci Al Qur'an setiap yang disebut wahyu itu adalah wahyu tasyri' atau wahyu syariat, tetapi ada wahyu ilham. dimana Allah memberikan perintah-perintah atau arahan-arahan kepada makhluknya, Firman Allah Swt:

Dan Tuhanmu " mewahyukan" kepada lebah (QS 16:18)

Dan Kami " wahyukan " kepada ibu Musa (QS 28:7)

Dan Ia "mewahyukan" kepada tiap-tiap langit itu urusan masing-masing (QS 41:12)

Kata "wahyu" yang tertera dalam ayat-ayat diatas, secara tegas bahwa Allah tidak menutup-nutupi kepada pembaca, bukan siapa-siapa yang membisikkan dan menggerakkan tubuh manusia yang oleh pakar biasa disebut alam kecil atau gambaran mini tentang alam semesta. Dialah Allah yang bersembunyi dibalik kasat mata manusia yang buta hatinya. Ia yang menggerakkan bumi, langit, bintang-bintang, matahari ... dan mengajarkan lebah berdemokrasi dalam memilih pimpinan dan perundang-undangan pemilihan. Ia mengilhamkan lebah-lebah ini untuk membuat binaan bangunan rumahnya yang indah. Masing-masing dibekali wahyu dari Tuhan untuk melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Mereka seperti rasul-rasul sang utusan, mereka begitu mematuhi perintah-Nya tanpa membantah, sehingga jalan mereka tidak menyimpang dengan fitrah Allah Yang Maha Suci.

Berpegang pada hasil kejadian ciptaan pada alam semesta yang berada di sekililling kita, baik yang jauh seperti galaksi atau bimasakti, bintang, matahari, bulan, maupun yang dekat seperti bumi, gunung, lautan, angin, hujan dan sungai, semua makhluk yang dikatakan tak bernyawa, dan makhluk-makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia, kita telah berhasil memberikan penafsiran dan pengertian yang menunjukkan adanya kesesuaian antara ayat-ayat Allah di dalam kitab suci Al Qur'an dengan ayat-ayat Allah di alam semesta. Dengan perkembangannya dan sempurnanya sains kita akan mempunyai informasi yang lebih banyak tentang ayat-ayat Al Qur'an, yang sekarang belum kita fahami, dan lebih mendalam lagi ayat-ayat Al Qur'an yang kini telah dapat kita fahami sedalam apa yang dapat disajikan sains pada saat ini.

Keadaan ini dapat kita capai karena kita mengikuti perintah Allah untuk berintizhar pada alam semesta, agar kita dapat melihat ayat-ayat Allah, tanda kebesaran Allah, tanda-tanda kekuasaan-Nya serta wahyu-Nya. Ayat-ayat Allah ini boleh dibaca oleh siapa saja dan mereka akan medapatkan hikmahnya dan manfaat dari hasil membaca ayat-ayat tersebut. Maka jangan salahkan orang kafir kalau mereka bersungguh-sungguh meneliti dan mendata apa yang mereka baca dari kejadian alam lalu mendapatkan ganjaran atas manfaat membaca ayat kauniah. Dan sebaliknya Allah akan membiarkan ummat Islam terkapar, jika memang ia tidak mau menjalankan syariat secara kauniah yang merupakan ketetapan dan sunnah-sunnah-Nya.

Nyata pula bahwa melalui jalan intizhar pada isi bumi, baik yang hidup maupun yang mati serta atom dan molekul, Allah mengungkapkan hukum-hukum alam-Nya, dan mengizinkan kita untuk menganalisis kembali bagaimana bumi tercipta dan berkembang, dan makhluk hidup diciptakan serta dievolusikan Allah dalam rangka penyempurnaannya hingga tercipta manusia. Sekalipun ia tersusun dari zat-zat kimiawi yang berkelakuan sesuai ketetapan sunnatullah, manusia bukan sekadar longgokan bahan kimia atau struktur kimiawi yang mengikuti hukum-hukum alam hingga merupakan mekanisme yang memperlihatkan gejala hidup, bermetabolisme, tumbuh, berkembang biak dan sebagainya.
Dalam diri manusia terdapat suatu kesadaran, sesuatu yang tak dapat dikembalikan pada proses kimiawi atau fizik yang kita ketahui. Kita lihat dalam surat Al Hijr ayat 28-29 :

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang berstruktur, maka apabila Aku telah meniupkan kepadanya roh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." (QS 15:28-29).




Jadi manusia diberi roh oleh Allah, diberi kesadaran serta kemampuan abstraksi dan berkomunikasi secara lisan maupun simbolik, kemampuan analisis dan sintesis, berakal dan berpikiran. Kesemuanya itu merupakan alatan yang disediakan dalam rangka untuk menjalankan tugas kekhalifahan. Pada bab-bab sebelumnya sudah saya sentuh mengenai Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia. Dia yang mengajarkan jiwa manusia melalui kalam baik tentang jalan kebajikan maupun jalan kejahatan. Dimana kejahatan dan kebajikan hampir tidak dapat dibezakan dalam penggunaannya. Ilmu yang digunakan oleh seseorang dalam mencuri wang/harta syarikat misalnya, ia menggunakan ilmu yang sama dengan ilmu yang digunakan oleh orang yang beriman yaitu "ilmu perakaunan". Jadi jelas bahwa Allah telah menurunkan ilmu kepada manusia melalui jiwanya, namun manusialah yang akan menentukan ilmu itu akan diarahkan kemana ia mau. Apakah jalan kebajikan ataupun jalan kejahatan. Maka beruntunglah bagi manusia yang membersihkan jiwanya sebab ia akan diberikan kemudahan oleh Allah untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Dan sebaliknya sungguh merugi orang yang mengotori jiwanya sebab ia akan mendapatkan jalan kemudahan untuk berbuat kejahatan.

Dari semua huraian di atas mengenai bagaimana Allah mengajarkan manusia melalui kalam-Nya, mari kita renungkan kembali dan melihat kebenaran dengan jujur, jangan kita memohon kemaafan untuk menghindar dari kebenaran yang nyata atas perbuatan Allah. Terkadang kita banyak terjebak oleh istilah yang membingungkan dan menjauhkan kita dari kegiatan Allah yang langsung kita dapat rasakan. Kebingungan kita bertambah tatkala ilmuwan-ilmuwan atheis mengatakan bahwa semua kejadian alam ini bisa bergerak dengan sendirinya atau biasa disebut "natural", insting atau gharizah Namun Al Qur'an secara tegas membantah pendapat kaum atheis itu, bahwa Allah-lah yang mengatur semuanya ini, Allah-lah yang berbicara dan memerintahkan langit, bumi, atom-atom, kepada binatang serta tumbuh-tumbuhan, kemudian Allah berbicara kepada roh manusia melalui ilham dan wahyu. Lantas mengapa kita takut mengatakan "saya berguru kepada Allah" dalam segala hal, karena Dialah Yang Maha Mengetahui akan segala sesuatu yang nyata maupun yang ghaib.

Banyak orang meragukan bagaimana kalau kita "tersesat" dan ternyata syaitan yang menjadi guru kita? Saya akan kutip perkataan Syaikh Ar Rifa'i, dalam kitab Jalan Ruhani oleh Syaikh Sa'id Hawwa halaman 73 :

"Sebenarnya tujuan akhir para ulama dan para sufi adalah satu". Ini perlu kami utarakan disini, sebab beberapa ulama yang kurang faham selalu menghujah setiap orang dengan perkataan: "Orang yang tidak memiliki syaikh, maka syaikh-nya adalah syetan. ungkapan ini dilontarkan oleh seorang sufi yang berpropaganda untuk syaikh-nya yang alim atau dilontarkan oleh sufi yang keliru, yang tidak tahu bagaimana seharusnya ia mendudukkan tasawuf pada tempat yang sebenarnya. Sebenarnya orang yang tidak memiliki syaikh adalah orang bodoh yang tidak pernah belajar, menolak dan lari dari pendidikan. Manusia macam inilah yang bersyaikh pada syetan !!! Sedangkan yang berjalan atas dasar ilmu pengetahuan , itu berarti imam dan syaikhnya adalah ilmu dan syariat".


Syaikh Abdul Qadir Jaelani mengisahkan perjalanan keruhaniannya yang ditulis dalam kitab "Rahasia Kekasih Allah", saat dimana ia bertawajjuh dalam tafakkur dengan khusyu', saat ia meluruskan jiwanya melayang menuju yang maha ghaib, saat ia melampiaskan rohnya yang penat terkongkong oleh sibuknya dunia, ia tinggalkan seluruh ikatan syahwat yang sering mengajak kejalan kefasikan. Ketika roh sang Syaikh mulai muncul dalam puncak keheningan dan kecintaan yang mendalam kepada Sang Maha Kuasa, baru selangkah rohnya meluncur lepas untuk memasuki kefanaan, tiba-tiba muncul cahaya yang terang-benderang meliputi ruangan alam ruhani Syaikh. Dan kepada sang Syaikh diwangsitkan sebuah amanah yang membebaskan darinya dari ikatan "syari'at Allah" dengan memberikan alasan bahwa sang Syaikh sudah mencapai kedekatan kepada Allah. Perjalanannya sudah sampai (wushul) dan tidak perlu lagi shalat, haji, zakat dan dihalal semua yang pernah Allah haramkan. Namun sang Syaikh ini rupanya telah memiliki ilmu ma'rifat kepada Allah dengan landasan Al Qur'an dan Alhadist, dimana ia diselamatkan oleh pengetahuan tentang Allah, bahwa Allah tidak sama dengan makhluk-Nya, tidak berupa suara, tidak satu pun yang boleh membandingkan-Nya. Dia Maha Ghaib dan Maha Latif. Pengetahuan yang cukup, yang dimiliki sang Syaikh mengalahkan wangsit yang keliru tadi, dengan tuntunan syari'at yang ditentukan oleh Allah sendiri. Ia selamat dari jebakan syaitan yang terkutuk. Allah-lah sebagai penuntun menuju hadirat-Nya. Dialah sang Mursyid sejati, tidak satu pun manusia yang mampu menghantar roh manusia lain menuju ke hadirat Allah `azza wajalla.

KIta perhatikan para nabi seperti Nabi Ibrahim, beliau mengetahui dengan jelas siapa yang menggoda ketika beliau mendapatkan perintah untuk mengorbankan putranya Ismail untuk disembelih. Namun Nabi Ibrahim memiliki jiwa yang bersih dan berada pada wilayah keruhanian yang tinggi. Sehingga beliau mengetahui siapa sebenarnya yang menggodanya. Sebab kedudukan dimensi syaitan masih berada jauh di bawah kedudukan orang mukmin yang mukhlisin (berserah diri kepada Allah). Hal ini juga pernah dialami oleh Nabi Yusuf saat gejolak syahwatnya menguasai jiwanya. namun saat itu pula Nabi berserah diri dengan ikhlas kepada Allah, sehingga Allah menurunkan burhan di hatinya, yang pada akhirnya Nabi Yusuf selamat dari perbuatan mesum dengan wanita cantik jelita yang menggodanya. Hal ini pernah diluahkan oleh syaitan kepada Allah bahwa dirinya akan selalu menggoda setiap anak cucu Adam sampai hari kiamat. Namun ia tidak mampu menjerumuskan kedalam kesesatan bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah.

Banyak informasi mengenai Allah yang keliru, sehingga belajar keTuhanan terkesan sulit dan sangat membingungkan. Kita lihat banyak buku-buku mengenai theologi, ia berbicara eksistensi "Tuhan" namun kita tidak pernah diajak melihat secara sederhana. Atau kita banyak berbicara mengenai Allah, tentang kekuasaan-Nya, kehebatan-Nya, dan keMahaPengasihan-Nya, akan tetapi kita merasakan sedang membicarakan sosok yang jauh disana. Padahal kita sedang berada didekat-Nya, dan sangat dekat … Kesederhanaan firman-firman Allah dalam mengungkapkan keberadaan diri-Nya sering disalahtafsirkan. Sehingga bertambah jauhlah dia dari pengertian yang seharusnya. Kita banyak terhijab oleh pengetahuan yang menutup kewujudan Tuhan dalam hubungannya mengenai pengajaran dan bimbingan melalui "ilham". Kita sudah terlanjur terbelenggu oleh pengertian bahwa Allah tidak berkata-kata lagi kecuali hanya kepada nabi-nabi, para rasul dan para wali. Namun disisi lain mereka mengharapkan Allah memberikan jawaban-jawaban atas doa-doanya, bimbingannya, ismatnya dan taufiqnya. Dan mereka menolaknya kalau kita katakan bahwa kita akan belajar atau berguru kepada Allah masalah hidup, masalah khusyu' masalah penyelesaian rumah tangga, atau menanyakan maklumat hal-hal yang akan kita lakukan nanti. Kita telah melupakan bahwa ayat-ayat Al Qur'an banyak menyiratkan makna yang belum bisa kita lakukan. Ayat-ayat perintah atau amar seperti shalat, zakat, haji, sedekah, berjilbab, dan lain-lain, kita bisa lakukan dengan segera. Namun banyak ayat-ayat berupa penjelasan atau menceritakan keadaan (hal) orang-orang yang beriman. Dimana kita tidak akan mampu melakukannya kalau bukan karena hidayah atau tuntunan, yaitu berupa kekhusyu'an, menangis dalam shalat atau bergetar ketika dibacakan ayat-ayat Allah, merasa tenang dan tidak ada rasa khawatir. Sikap ruhiyah inilah yang kita tidak miliki !!!

Dan tidak mungkin kita dapat lakukan semudah mengangkat takbir atau membaca ayat Al Qur'an. Hidayah, bukan hak kita untuk memberikan kepada murid atau anak kita. Hidayah adalah hak Allah kepada hamba-hambaNya yang terpilih. Hidayah adalah pengalaman pribadi dan merupakan tuntunan dan tarikan ruhani. Kepada jiwa itulah cahaya Allah memberikan karunia kekusyu'an dan keimanan yang dalam. Pengalaman-pengalaman itu ditulis dalam Al Qur'an berupa keadaan yang mesti didapat secara rasa, bukan ditafsirkan. Pengalaman-pengalaman tersebut akan menjadi pemicu bagi yang merasakan sebagai penguat keimanan kepada Allah.

Rasulullah sendiri pernah mengalami kesulitan dalam memberikan dakwahnya kepada pakciknya di saat menjelang kematiannya. Dan pakciknya tetap dalam keadaan kafir, sekaligus teguran kepada Rasulullah bahwa beliau ditugaskan hanya sebagai pembawa berita baik dan ancaman dari Tuhannya, bukan memberikan hidayah atau memberikan iman kepada manusia. Dengan demikian seharusnyalah kita mengharapkan dan memfokuskan diri dalam melatih jiwa kita untuk selalu hadir berguru kepada Allah, memohon hidayah dan tuntunan. Dengan hanya berserah diri kepada Allah-lah kita akan mendapatkan hidayah dan bimbingan, seperti para nabi, para wali, lebah, semut, bumi dan langit. Semuanya mendapatkan bimbingan dan petunjuk karena mereka adalah orang-orang dan makhluk yang berserah diri secara total kepada Allah Swt. Mari kita hilangkan rasa takut tersesat. Rasa takut yang tidak beralasan inilah yang justru menjebak kita untuk berhenti mendekati Allah. Syaitan telah berhasil memanfaatkan alasan "tersesat" sehingga kita lupa bahwa kita telah dan sedang tersesat, tidak berdzikir kepada Allah.

Untuk lebih jelasnya kita harus mengetahui bagaimana Allah menurunkan wahyu dan ilham kepada manusia. Dan apakah sebenarnya ilham atau wahyu itu?. Penjelasan ini penting untuk bekal bagi para pejalan keruhanian. Karena belakangan ini banyak orang menawarkan bentuk kerohanian yang bukan datang dari Islam. Kesan ruhiah Islam telah hilang, karena maklumat kerohanian Islam tidak mudah didapat disembarang tempat, apalagi didepan khalayak ramai. Keadaan inilah yang menyebabkan khazanah ilmu kerohanian didominasi oleh kerohanian yang tidak berasal dari ketauhidan murni. Untuk itu wajar sekali kalau banyak kalangan yang takut belajar kerohanian, sebab yang mereka dengar dari setiap pelaku kerohanian cenderung berbicara soal 'klenik', perdukunan, ramalan, serta fenomena keadaan alam-alam ghaib yang menyeramkan.


Perbuatan Manusia

Tinjauan filsafat yang lebih menonjol terhadap manusia adalah menyangkut kebebasan. Perbuatan manusia dilihat dari segi kesan aktivitinya. Pandangan terhadap hal ini mempunyai akar pada konsep tentang hakikat manusia dan daya-daya yang dimilikinya. Apabila manusia mempunyai hakikat dengan daya-daya yang efektif pada dirinya, ia dengan sendirinya adalah pelaku perbuatan-perbuatannya. Sebaliknya, apabila manusia dipandang tidak mempunyai daya-daya yang efektif pada dirinya, perbuatan-perbuatannya, pada dasarnya, tidak berasal dari dirinya sendiri. Perbuatan-perbuatan itu merupakan hasil keputusan kekuatan-kekuatan lain diluar dirinya. Manusia dalam hal ini tempat berlakunya kekuatan-kekuatan itu.

Menurut Al Ghazaly didalam Ma'arij al quds, perbuatan adalah bagian dari gerak. Apabila gerak dikaitkan dengan manusia, maka gerak tersebut dapat dibezakan atas gerak yang tidak disadari (at thabi'i) dan gerak yang disadari (al iradiyyat). Gerak yang tidak disadari, kita sudah maklumi bahwa tubuh manusia dikatakan miniatur alam semesta, dimana unsur-unsur alam bergerak dan berkembang mengikuti perintah dan peraturan- peraturan Allah semata.

Dalam tulisan ini, yang hendak dikemukakan adalah persoalan perbuatan yang disadari, karena perbuatan inilah yang terjadi secara jelas melalui proses tertentu di dalam jiwa dan berhubungan dengan pengungkapan diri. Perbuatan yang disadari, disebut juga dengan perbuatan bebas (ikhtiyaari), perbuatan semacam ini menurut Al Ghazaly terjadi setelah melalui tiga tahap peristiwa dalam diri manusia, yaitu pengetahuan, kemauan (al iradat) dan kemampuan (al qudrat). Yang lebih dekat diantara ketiga tahap itu dengan wujud perbuatan adalah al qudrat. Al qudrat adalah daya penggerak dari jiwa sensitif yaitu makna yang tersimpan dalam otot-otot. Ia adalah momen terakhir yang secara langsung berhubungann dengan wujud perbuatan. Fungsi al qudrat pada dasarnya ialah menggerakkan tubuh. Bentuk gerakan tubuh ditentukan oleh kemauan atau iradat. Berdasarkan salah satu kecenderungan yang terppaut didalamnya : positif atau negatif. Positif sebagai reaksi terhadap yang menguntungkan dan negatif sebagai reaksi terhadap hal yang merugikan. Dengan pengertian ini, semestinya pada al iradat terdapat kegiatan memilih. Al iradat (kemauan) mempunyai kehendak kepada proses sesudahnya al qudrat. Artinya ia bersifat aktif terhadap al qudrat, sehingga yang disebut terakhir ini menjadi aktual, tidak sekadar potensi. Al iradat tidak mempunyai kehendak kepada proses sebelumnya, yaitu pengetahuan, sebagaimana al qudrat tidak mempunyai kehendak kepada iradat. Al qudrat hanya mempunyai kehendak kepada wujud perbuatan. Berbeza dengan al qudrat, al iradat mempunyai "kekuasaan" yang lebih besar karena ia tidak menerima perintah dari daya sebelumnya, ia mempunyai inisiatif memilih, al iradat menentukan pilihannya berdasarkan pengetahuan.

Daya "mengetahui" mempunyai kekuasaan yang lebih besar daripada al iradat , tetapi ia mempunyai hubungan yang jauh dan terlibat secara langsung dengan perbuatan adalah al iradat dan al qudrat. Sepintas lalu proses terwujudnya perbuatan ini memperlihatkan kesan aktiviti manusia, melalui iradat manusia mempunyai kebebasan dan melalui al qudrat manusia mempunyai kemampuan pada dirinya untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Disamping itu, Al Ghazaly menyatakan juga didalam buku-buku filsafatnya, bahwa perbuatan-perbuatan manusia terwujud dengan sebab "perbuatan Allah"

Namun demikian Al Ghazaly mendapat sorotan tajam dan dituduh sebagai biang kerok kejumudan pemikiran ummat. Hal ini disebabkan banyak kalangan yang kurang teliti melihat alur pemikiran Al Ghazali. Yang dimaksud adalah andil Allah dalam setiap perilaku manusia maupun makhluk dalam memberikan pengertian baik maupun buruk. Akan tetapi Allah sudah membekali dan memberikan kebebasan untuk memilih dua hal tersebut. Yang akan saya utarakan adalah persoalan awal sebelum kehendak dan kemampuan berbuat itu muncul. Misalnya seorang penulis, maupun pelukis, saat dimana ia melakukan perbuatan tersebut. Ia sebenarnya hanya diam menunggu inspirasi datang kemudian muncul kehendak lalu memerintahkan kemampuan atau iradat untuk melakukan gerakan.

Pengetahuan ini sering disebut dengan pengertian awwali atau ide besar yang belum berupa rangkaian huruf-huruf, bukan rumus-rumus suara, Dia ada meliputi segenap jiwa dan alam. Ialah perintah-perintah atau amar-amar Tuhan yang mengarahkan dan menggerakkan segala-sesuatu. Ialah ruh yang suci, yang tidak bisa digambarkan oleh fikiran, namun Ia hadir dengan perintahnya, tidak berupa suara dan suasana. Dia berkata-kata kepada para penulis novel, dia melukis bersama seniman, dia menuntun lebah merangkai sarangnya, dan semut-semut pun mengerti apa yang mesti dilakukan dalam hidupnya.

Pengertian-pengertian itu datang mengalir secara murni tanpa ada campur tangan makhluk apapun termasuk malaikat. Kita dapat rasakan sendiri hal ini bahwa datangnya perintah terhadap tubuh maupun alam secara alami berlaku pasrah maupun terpaksa. Kita perhatikan orang yang sedang tidur. Ia berbaring tanpa dikendalikan lagi oleh kemauan dan kekuasaan diri. Instrumen tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.bandingkan dengan perilaku alam yang lain seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, matahari, bumi dan planet-planet lainnya. Semua bergerak teratur menurut perintah Allah. (lihat Surat Al Fushilat ayat 11-12).

Yang membezakan antara manusia dan makhluk lain adalah adanya iradat dalam diri manusia sehingga ia bebas memilih untuk berbuat atau tidak. Akan tetapi manusia tidak dapat menentukan gerakan Ilahi yang mengalir dalam tubuhnya, yaitu gerak hakiki .

Gerak hakiki adalah gerak dimana Tuhan telah menentukan arah dan kadar fungsinya. Ia tidak akan menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan Tuhan. Ia patuh sebagaimana alam semesta patuh. Ia bersifat pasrah yang dinamis, karena ia mengikuti gerak dan keinginan Ilahi

Para seniman Taichi berprinsip mengikuti irama gerak alam. Tubuhnya dipatok kedalam kekuasaan besar yang meliputinya, ia membiarkan tubuhnya berdiri diatas kelembutan dan kekerasan, sehingga keseimbangan dan keharmonisan segi tiga realitas menjadi puncak prinsip, mikrokosmos, makrokosmos dan metakosmos. Sehingga ia akan mengenal wujud Allah melalui tahapan wilayah-wilayah sampai kepada kesimpulan bahwa semua makhluk adalah fana kecuali wujud Allah Yang Maha Suci.

Gerak hakiki merupakan sunnatullah. Ia bergerak sesuai dengan kehendak Ilahi. Kita tidak bisa menghentikan kehendak hakiki pada tubuh kita untuk mati. Kita tidak pernah merencanakan lahir menjadi seorang laki-laki ataupun perempuan. Kadang-kadang kehendak itu bertentangan dengan kehendak kita. Kita menginginkan hidup seribu tahun lagi, namun ada gerak hakiki yang menghentikan dengan paksa untuk mati diusia belasan tahun.

Dengan mengetahui adanya dua kehendak yang berlangsung dalam diri kita, menandakan adanya bentuk hakikat dan bukan hakikat. Sehingga kehendak yang bukan hakikat semestinya mengikuti gerak hakikat yang menjadi pusat ketentuan dan ide didalam setiap gerak manusia. Maka sesungguhnya fitrah Allah dan fitrah manusia adalah sama (lihat surat Ar Rum ayat 30). Untuk mengenal hakikat Allah dan mengikuti kehendak-Nya, kita harus berupaya menjalani pendekatan melalui jalan ruhani. Karena Allah sendiri hanya memberikan tanda-tanda atau rambu-rambu dalam memberikan petunjuk menuju pengenalan akan "wujud" (eksistensi Allah). Pengenalan ini harus kita mulai dengan membuka wawasan ilmu tauhid kepada Allah, yaitu ilmu yang bersangkut paut masalah hakikat Allah, sifat-sifat Allah, dzat Allah, Af'al Allah. Sebab kalau kita tidak mengenal ilmu ini, maka tentunya kita tidak akan tahu sampai dimana perjalanan kita menuju jalan hakikat. Jalan ruhani akan terhalang jika kita tidak mengetahui akan keadaan Allah secara ilmu. Kita akan terjebak oleh keadaan alam-alam yang menakjubkan didalam fenomena ghaib. Boleh jadi khayalan dan halusinasi seseorang yang bergembira berlebihan akan hidup berkerohanian menyebabkan memori didalam otaknya muncul tatkala ia berkonsentrasi apa yang diinginkan. Keadaan ini sering muncul atau seakan-akan ada orang yang membisikkan untuk melakukan sesuatu. Dalam berguru kepada Allah, hendaknya kita sudah mempersiapkan bekal ilmu yang disebutkan di atas, sebab kita akan memasuki dunia keTuhanan secara total.


Myskat Cahaya Ilahi

Kata cahaya adalah metafora yang diungkapkan Al Qur'an, dalam menjelaskan keadaan jiwa atau hati yang telah mendapatkan wahyu atau ilham. Dimana wahyu atau kata-kata Tuhan diungkapkan kedalam bahasa manusia, dengan meminjam kata 'cahaya', sebab wahyu sendiri tidak bisa diungkapkan dengan bahasa manusia. Wahyu adalah bahasa Allah, yang berbeda dengan bahasa manusia. Namun wahyu atau ilham boleh dipahami oleh orang yang menerimanya, bahkan haiwan dan alampun mampu memahami bahasa Allah.

Didalam Mu'jam Alfadzil Qur'anil Karim, yang diterbitkan oleh Majma'ul Lughah Al Arabiyah, kata 'ilham' ditafsirkan dengan :"Disusupkannya kedalam hati perasaan yang sensitif yang dapat dipergunakan untuk membezakan antara kesesatan dan petunjuk", dan mungkin hal ini di zaman kita sekarang ini dikenal dengan istilah dhomir (kata hati). Didalam kamus Al Muhith disebutkan : "Al hamahu khaira" (Allah mengilhamkan kebaikan) yakni : Allah mengajarkan kepadanya.

Dengan alasan inilah saya memberikan judul "Berguru Kepada Allah" pada bab ini. Dan dengan demikian kita sudah menjurus kepada hal yang lebih penting lagi didalam perjalanan kita kali ini. Disamping kita sudah berbekal ilmu kema'rifatan, yaitu mengenal dzat, sifat dan af'al Allah, kita hendaknya melakukan komunikasi kepada Allah serta melakukan pemasrahan diri secara total. Kepasrahan adalah menggantungkan sikap jiwa untuk patuh kepada Allah dengan segenap syari'at yang telah ditentukan, agar kita mendapatkan cahaya keimanan yang lebih dalam.

Firman Allah Swt didalam surat An Nuur ayat 35-38:

"Allah adalah cahaya bagi langit dan bumi. Perumpamaan cahaya adalah seperti lubang yang didalamnya ada pelita. Pelita itu di dalam kaca. Dan kaca itu laksana bintang yang berkilauan yang dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkati, yaitu minyak zaitun yang bukan dari timur dan tidak (juga) dari barat. Minyaknya hampir menerangi sekalipun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya. Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, (yaitu) di rumah-rumah, Allah memerintahkan untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, bertasbih didalam rumah itu pada waktu pagi dan petang, (yaitu) laki-laki yang tidak dilalaikan perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka takut akan hari yang bergoncang padanya hati dan penglihatan, supaya Allah membalas mereka dengan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan dan menambah (lagi) karunia-Nya. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa-siapa yang Dia kehendaki dengan tiada terbatas" (QS 24:35-38)

Allah memberikan perumpamaan cahaya-Nya seperti lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada 'pelita' besar. Cahaya itu bersemayam di dalam hati orang-orang yang terpilih dan dikehendaki-Nya. Dengan cahaya itu Allah membimbing dan menuntun hati agar mampu memahami ayat-ayat Allah serta nasehat-nasehat Allah. Allah-lah yang akan 'menghantar' jiwa kita melayang menemui-Nya dan yang akan menunjukkan 'jalan ruhani' kita untuk melihat-Nya secara 'nyata'. Dengan 'cahaya-Nya', kita bisa membezakan petunjuk dari syaitan atau dari Allah swt.

Firman Allah:

"Wahai orang-orang beriman jika kamu bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan bagimu furqan (pembeda) ". (QS 8:29)

Yang dimaksud dengan 'furqan' adalah cahaya yang dengannya, kita semua bisa membezakan antara yang haq dan yang bathil.


Dan firman Allah :

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat kebaikan" (QS 29:69)

Ayat ini menunjukkan bahwa bersungguh-sungguh atau bermujahadah dijalan Allah, memiliki pengaruh didalam memberi 'hidayah' atau 'cahaya' kepada manusia menuju jalan-jalan Allah, yaitu jalan kebenaran.

Firman Allah :

"Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan bagimu jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangka ..." (QS 65:2-3).

Dengan demikian maka jelaslah pada ayat-ayat di atas, memberikan kepada kita 'syarat' untuk mendapatkan 'cahaya' atau 'hidayah', hendaklah melakukan amalan-amalan yang diwajibkan dan disunnahkan, yaitu melakukan dzikrullah', baik berdiri, duduk, maupun berbaring. Sebab didalam setiap peribadatan itu merupakan 'cara' untuk mengingat 'Allah'.

Dan menyebabkan 'Allah' menyambut ingatan kita, dengan sambutan kasih sayang serta memberinya 'cahaya' penerang bagi hatinya yang merelakan dan membuka untuk menerima Allah sebagai junjungannya, dengan ditandai rasa tenang yang luar biasa.

Untuk lebih jelasnya, saya akan lanjutkan perjalanan rohani kita, pada bab "Membuka Hijab". Pada bab itu akan saya jelaskan secara konkrit, masalah-masalah rohani atau fenomena kerohanian yang menjebak perjalanan kita seperti istijrad, kemampuan kasyaf, dan penyembuhan yang dikandungi oleh para pemburu 'kesaktian'. Dimensi-dimensi fisik maupun psikis akan anda temui pada bab tersebut.
readmore...